Laman

Minggu, 18 Juli 2010

Redundancy

Redundancy berarti pengulangan/berlebihan. Hati-hati dalam menggunakan kata yang sama lebih dari 1 kali. Dalam beberapa kasus, memang hal tsb berguna untuk menekankan maksud kita dalam berbicara, misal "That chocolate was good. I mean really, really good.") atau untuk dramatic rhetorical effect.

Ini beberapa kata yang seringkali digunakan:

And etc.
Etc. adalah singkatan dari bahasa Latin et cetera yeng berarti"and so forth." maka ketika kita menggunakan "and etc." berarti kita mengatakan "and and so forth." This is clearly redundant. Katakan saja "etc" (or preferably "et cetera").

ATM Machine
The letters ATM adalah singkatan dari "Automated Teller Machine." Therefore, when you say "ATM Machine" you're really saying "Automated Teller Machine Machine." This is obviously redundant. Just say "I'm going to the ATM."

PIN Number
PIN stands for Personal Identification Number. Therefore you're saying "Personal Identification Number Number." Again, redundant. Just say "I need my PIN."

HIV Virus
Human Immunodeficiency Virus. Sama seperti di atas, ketika kita mengatakan "He is suffered from HIV virus". It's redundant.
Tapi, dalam bahasa Indonesia, kita sering mendengar orang mengatakan "Virus HIV". I am afraid I don't know why. Perhaps, itu sudah menjadi kata yang baku di Indonesia.

Janganlah Hatimu Menciptakan Jarak

Seorang murid bertanya pada Ustadz yang bijak "Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, biasanya berbicara dengan suara keras bahkan berteriak? "

Ustadz itu tersenyum " Adakah yang bisa menjawab pertanyaan teman kalian ini " Sang Guru menguji kebijakan murid-muridnya.

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab;"Karena ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia berteriak."

" Hmm, Padahal lawan bicaranya justru berada dekat disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?" Pancing Sang Ustadz

Semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.

Sang Ustadz lalu berkata; "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak.

Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."

Sang guru masih melanjutkan; "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas."

"Mengapa demikian?" Sang Ustadz bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka terdiam, tak satupun berani memberikan jawaban.

"Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."

Sang Ustadz menutup dengan sebuah nasehat :
"Ketika kalian sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Apalagi mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu.

Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu Kalian."

oOo

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” [Ali ‘Imran:159]

Orang kuat itu bukanlah orang yang menang bergulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah.” ( HR Buhkori )

Bila seorang dari kamu sedang marah hendaklah diam. (HR. Ahmad)

Apabila ada orang yang mencaci-maki kamu tentang apa yang dia ketahui pada dirimu, janganlah kamu balas mencaci-maki dia tentang apa yang kamu ketahui tentang dirinya.Karena pahalanya untuk kamu dan kecelakaan untuk dia. (HR. Ad-Dailami)

"Rasa marah itu bagian dari tabi’at manusia yang pasti ada. Akan tetapi kuasailah dirimu ketika muncul rasa marah. Supaya kemarahanmu itu tidak menimbulkan dampak yang tidak baik. Sesungguhnya kemarahan adalah bara api yang dilemparkan oleh syaithan ke dalam lubuk hati bani Adam. Oleh sebab itulah anda bisa melihat kalau orang sedang marah maka kedua matanya pun menjadi merah dan urat lehernya menonjol dan menegang. Bahkan terkadang rambutnya ikut rontok dan berjatuhan akibat luapan marah. Dan berbagai hal lain yang tidak terpuji timbul di belakangnya. Sehingga terkadang pelakunya merasa sangat menyesal atas perbuatan yang telah dia lakukan”. ( Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin )

Sabtu, 17 Juli 2010

Isinya-lah Yang Membuat Terbang

Pada sebuah festival kesenian di New York seorang penjual balon melepaskan satu balon warna hijau ke udara, dan beberapa saat kemudian dia melepaskan satu buah balon lagi. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menarik perhatian pengunjung festival.

Kemudian seorang anak kulit hitam yang berumur 6 tahun menghampiri penjual balon tersebut, dan bertanya "Kalau balon berwarna hitam dilepaskan apakah bisa terbang ke udara juga ?"

Si penjual balon , memahami maksud anak tersebut. Tersenyum berkata "Yang membuat balon tersebut terbang ke udara bukan karena warnanya. Tidak peduli mau warna merah, hitam, biru, atau warna lainnya semuanya tetap bisa terbang. Karena yang membuatnya bisa terbang ke udara adalah Isi balon ini ( Gas ) ."

Seperti Manusia , Bukanlah fisik yang membuat mereka mencapai puncak kesuksesan. Tapi kekuatan dari dalam dirinyalah yang membuat mereka melejit.

sumber : You Can Win , Shiv Kera

oOo

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah . Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan.

Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah.

Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syetan.” (HR. Muslim)

Kamis, 15 Juli 2010

Setiap Hari Adalah Istimewa

Sahabatku membuka laci tempat istrinya menyimpan Pakaian.Dia membuka bungkusan berbahan sutra.

Lalu Sahabatku membuka kotak tersebut dan memandang pakaian indah berbahan sutra itu beserta kotaknya. "Istriku membeli ini ketika pertama kali kami pergi ke New York,Kira-kira 8 atau 9 tahun yang lalu. Dia tidak pernah mengeluarkan bungkusan ini apalagi mengenakannya. Karena menurut dia, hanya akan dia gunakan untuk kesempatan yang istimewa."

Sahabatku itu melangkah ke dekat tempat tidur Dan meletakkan bungkusan tersebut Di dekat pakaian yang dia pakai ketika pergi ke pemakaman Istrinya baru saja meninggal. Yah, istrinya barusan meninggal dan tidak sempat memakai pakaian istimewa yang dia sukai itu.

Dia menoleh padaku Dan berkata:
"JANGAN PERNAH MENYIMPAN SESUATU UNTUK KESEMPATAN ISTIMEWA, KARENA SETIAP HARI DALAM HIDUPMU ADALAH ISTIMEWA!"

Aku masih berpikir bahwa kata-kata itu akhirnya mengubah hidupku. Sekarang aku lebih banyak membaca .Aku duduk di sofa tanpa khawatir tentang apapun. Aku meluangkan waktu lebih banyak bersama keluargaku
Dan mengurangi waktu bekerjaku.

Aku mengerti bahwa kehidupan seharusnya menjadi sumber pengalaman Supaya bisa hidup, tidak semata-Mata supaya bisa survive (bertahan hidup) saja. Aku tidak berlama-lama menyimpan sesuatu.

Aku menggunakan gelas-gelas kristal kesayanganku setiap hari. Aku akan mengenakan pakaian baru untuk pergi ke Supermarket, jika aku menyukainya. Aku tidak akan menyimpan parfum specialku untuk kesempatan istimewa, aku menggunakannya kemana pun aku menginginkannya.

Kata-kata "Suatu Hari ....." Dan "Suatu saat nanti....." sudah lenyap dari kamusku. Jika dengan melihat, mendengar Dan melakukan sesuatu ternyata bisa menjadi berharga, aku ingin melihat, mendengar atau melakukannya sekarang.

Aku ingin tahu apa yang dilakukan oleh istri temanku itu apabila dia tahu
Dia tidak akan Ada di sana ( meninggal ) pada pagi berikutnya, Ini yang tak seorangpun mampu mengatakannya.

Aku berpikir, jika mungkin dia tahu, malam sebelumnya dia pasti sedang mengenakan pakaian indah kesayangannya itu.

Atau sehari sebulumnya dia akan menelepon rekan-rekannya serta sahabat terdekatnya. Barangkali juga dia akan menelpon teman lama untuk berdamai atas perselisihan yang pernah mereka lakukan.

Mungkin juga dia akan pergi makan Martabak Spesial, makanan favoritnya bersama suaminya. Semua ini adalah hal-hal kecil yang mungkin akan Kita sesali jika tak sempat Kita lakukan. Kita akan menyesalinya, karena Kita tidak akan lebih lama lagi melihat orang-orang yang Kita sayangi.

Aku teringat orang-orang yang aku kasihi .Aku akan menyesal Dan merasa sedih, Jika aku tidak sempat mengatakan betapa aku sangat mencintai mereka.

Sekarang, aku akan mencoba untuk tidak menunda atau menyimpan apapun yang bisa membuatku tertawa dan bisa membuatku menikmati hidup.

Dan setiap pagi, aku akan berkata kepada diriku sendiri ,bahwa Hari ini adalah Hari yang istimewa bagiku. Setiap Hari, setiap jam, setiap menit, adalah istimewa.

oOo

Jangan menunggu lebaran untuk mengunjungi orangtua anda. dan membawa oleh-oleh yang membahagiakan mereka...

Jangan menunggu Hari ulang tahun memberi hadiah dan membahagiakan anak-anak, Istri/suami ..
Jangan menunggu Liburan sekolah untuk mengajak keluarga anda jalan-jalan dan berlibur..

Jangan menunda ramadhan untuk banyak bersedekah...
Jangan menunggu tua untuk bertaubat dan mendekatkan diri pada Alloh..

Jangan menunda kebaikan dan kebahagiaan , karena setiap hari adalah istimewa. Karena kita tidak pernah tahu... Kapan semua berakhir.

oOo

Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ( QS :Al baqarah 148)

Selesai shalat tiba-tiba asulullah segera keluar melangkahi barisan shaf para sahabat .Para sahabat kaget melihat tergesa-gesanya Rasulullah. Lalu Rasulullah kembali, Ketika melihat para sahabatnya memandangnya penuh keheranan. Rasulullah saw. lalu bersabda: Aku teringat ada sekeping emas dalam kamar, dan aku tidak suka kalau emas tersebut masih bersamaku. Maka aku segera perintahkan untuk dibagikan kepada yang berhak (HR. Bukhari).

Belajar Cinta & Kesetiaan Pada Hachiko

Di Kota Shibuya, Jepang, tepatnya di alun-alun sebelah timur Stasiun Kereta Api Shibuya, terdapat patung yang sangat termasyur. Bukan patung pahlawan ataupun patung selamat datang, melainkan patung seekor anjing. Dibuat oleh Ando Takeshi pada tahun 1935 untuk mengenang kesetiaan seekor anjing kepada tuannya.

Seorang Profesor setengah tua tinggal sendirian di Kota Shibuya. Namanya Profesor Hidesamuro Ueno. Dia hanya ditemani seekor anjing kesayangannya, Hachiko. Begitu akrab hubungan anjing dan tuannya itu sehingga kemanapun pergi Hachiko selalu mengantar.

Profesor itu setiap hari berangkat mengajar di universitas selalu menggunakan kereta api. Hachiko pun setiap hari setia menemani Profesor sampai stasiun. Di stasiun Shibuya ini Hachiko dengan setia menunggui tuannya pulang tanpa beranjak pergi sebelum sang profesor kembali.

Dan ketika Profesor Ueno kembali dari mengajar dengan kereta api, dia selalu mendapati Hachiko sudah menunggu dengan setia di stasiun. Begitu setiap hari yang dilakukan Hachiko tanpa pernah bosan.

Musim dingin di Jepang tahun ini begitu parah. Semua tertutup salju. Udara yang dingin menusuk sampai ke tulang sumsum membuat warga kebanyakan enggan ke luar rumah dan lebih memilih tinggal dekat perapian yang hangat.

Pagi itu, seperti biasa sang Profesor berangkat mengajar ke kampus. Dia seorang profesor yang sangat setia pada profesinya. Udara yang sangat dingin tidak membuatnya malas untuk menempuh jarak yang jauh menuju kampus tempat ia mengajar. Usia yang semakin senja dan tubuh yang semakin rapuh juga tidak membuat dia beralasan untuk tetap tinggal di rumah. Begitu juga Hachiko, tumpukan salju yang tebal dimana-mana tidak menyurutkan kesetiaan menemani tuannya berangkat kerja. Dengan jaket tebal dan payung yang terbuka, Profesor Ueno berangkat ke stasun Shibuya bersama Hachiko.

Tempat mengajar Profesor Ueno sebenarnya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Tapi memang sudah menjadi kesukaan dan kebiasaan Profesor untuk naik kereta setiap berangkat maupun pulang dari universitas.

Kereta api datang tepat waktu. Bunyi gemuruh disertai terompet panjang seakan sedikit menghangatkan stasiun yang penuh dengan orang-orang yang sudah menunggu itu. Seorang awak kereta yang sudah hafal dengan Profesor Ueno segera berteriak akrab ketika kereta berhenti.

Ya, hampir semua pegawai stasiun maupun pegawai kereta kenal dengan Profesor Ueno dan anjingnya yang setia itu, Hachiko.. Karena memang sudah bertahun-tahun dia menjadi pelanggan setia kendaraan berbahan bakar batu bara itu.

Setelah mengelus dengan kasih sayang kepada anjingnya layaknya dua orang sahabat karib, Profesor naik ke gerbong yang biasa ia tumpangi. Hachiko memandangi dari tepian balkon ke arah menghilangnya profesor dalam kereta, seakan dia ingin mengucapkan, “Saya akan menunggu tuan kembali.”

“Anjing manis, jangan pergi ke mana-mana ya, jangan pernah pergi sebelum tuan kamu ini pulang!”, teriak pegawai kereta setengah berkelakar. Seakan mengerti ucapan itu, Hachiko menyambut dengan suara agak keras, “Guukh!”

Tidak berapa lama petugas balkon meniup peluit panjang, pertanda kereta segera berangkat. Hachiko pun tahu arti tiupan peluit panjang itu. Makanya dia seakan-akan bersiap melepas kepergian profesor tuannya dengan gonggongan ringan. Dan didahului semburan asap yang tebal, kereta pun berangkat. Getaran yang agak keras membuat salju-salju yang menempel di dedaunan sekitar stasiun sedikit berjatuhan.

Di kampus, Profesor Ueno selain jadwal mengajar, dia juga ada tugas menyelesaikan penelitian di laboratorium. Karena itu begitu selesai mengajar di kelas, dia segera siap-siap memasuki lab untuk penelitianya. Udara yang sangat dingin di luar menerpa Profesor yang kebetulah lewat koridor kampus.

Tiba-tiba ia merasakan sesak sekali di dadanya. Seorang staf pengajar yang lain yang melihat Profesor Ueno limbung segera memapahnya ke klinik kampus. Berawal dari hal yang sederhana itu, tiba-tiba kampus jadi heboh karena Profesor Ueno pingsan. Dokter yang memeriksanya menyatakan Profesor Ueno menderita penyakit jantung, dan siang itu kambuh.. Mereka berusaha menolong dan menyadarkan kembali Profesor. Namun tampaknya usaha mereka sia-sia. Profesor Ueno meninggal dunia.

Segera kerabat Profesor dihubungi. Mereka datang ke kampus dan memutuskan membawa jenazah profesor ke kampung halaman mereka, bukan kembali ke rumah Profesor di Shibuya.

Menjelang malam udara semakin dingin di stasiun Shibuya. Tapi Hachiko tetap bergeming dengan menahan udara dingin dengan perasaan gelisah. Seharusnya Profesor Ueno sudah kembali, pikirnya.

Sambil mondar-mandir di sekitar balkon Hachiko mencoba mengusir kegelisahannya. Beberapa orang yang ada di stasiun merasa iba dengan kesetiaan anjing itu. Ada yang mendekat dan mencoba menghiburnya, namun tetap saja tidak bisa menghilangkan kegelisahannya.

Malam pun datang. Stasiun semakin sepi. Hachiko masih menunggu di situ. Untuk menghangatkan badannya dia meringkuk di pojokan salah satu ruang tunggu. Sambil sesekali melompat menuju balkon setiap kali ada kereta datang, mengharap tuannya ada di antara para penumpang yang datang.

Tapi selalu saja ia harus kecewa, karena Profesor Ueno tidak pernah datang. Bahkan hingga esoknya, dua hari kemudian, dan berhari-hari berikutnya dia tidak pernah datang. Namun Hachiko tetap menunggu dan menunggu di stasiun itu, mengharap tuannya kembali. Tubuhnya pun mulai menjadi kurus.

Para pegawai stasiun yang kasihan melihat Hachiko dan penasaran kenapa Profesor Ueno tidak pernah kembali mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Akhirnya didapat kabar bahwa Profesor Ueno telah meninggal dunia, bahkan telah dimakamkan oleh kerabatnya.

Mereka pun berusaha memberi tahu Hachiko bahwa tuannya tak akan pernah kembali lagi dan membujuk agar dia tidak perlu menunggu terus. Tetapi anjing itu seakan tidak percaya, atau tidak peduli. Dia tetap menunggu dan menunggu tuannya di stasiun itu, seakan dia yakin bahwa tuannya pasti akan kembali. Semakin hari tubuhnya semakin kurus kering karena jarang makan.

Akhirnya tersebarlah berita tentang seekor anjing yang setia terus menunggu tuannya walaupun tuannya sudah meninggal. Warga pun banyak yang datang ingin melihatnya. Banyak yang terharu. Bahkan sebagian sempat menitikkan air matanya ketika melihat dengan mata kepala sendiri seekor anjing yang sedang meringkuk di dekat pintu masuk menunggu tuannya yang sebenarnya tidak pernah akan kembali. Mereka yang simpati itu ada yang memberi makanan, susu, bahkan selimut agar tidak kedinginan.

Selama 9 tahun lebih, dia muncul di station setiap harinya pada pukul 3 sore, saat dimana dia biasa menunggu kepulangan tuannya. Namun hari-hari itu adalah saat dirinya tersiksa karena tuannya tidak kunjung tiba.

Dan di suatu pagi, seorang petugas kebersihan stasiun tergopoh-gopoh melapor kepada pegawai keamanan. Sejenak kemudian suasana menjadi ramai. Pegawai itu menemukan tubuh seekor anjing yang sudah kaku meringkuk di pojokan ruang tunggu. Anjing itu sudah menjadi mayat. Hachiko sudah mati. Kesetiaannya kepada sang tuannya pun terbawa sampai mati.

Warga yang mendengar kematian Hachiko segera berduyun-duyun ke stasiun Shibuya. Mereka umumnya sudah tahu cerita tentang kesetiaan anjing itu. Mereka ingin menghormati untuk yang terakhir kalinya. Menghormati sebuah arti kesetiaan yang kadang justru langka terjadi pada manusia.

Mereka begitu terkesan dan terharu. Untuk mengenang kesetiaan anjing itu mereka kemudian membuat sebuah patung di dekat stasiun Shibuya. Sampai sekarang taman di sekitar patung itu sering dijadikan tempat untuk membuat janji bertemu. Karena masyarakat di sana berharap ada kesetiaan seperti yang sudah dicontohkan oleh Hachiku saat mereka harus menunggu maupun janji untuk datang. Akhirnya patung Hachiku pun dijadikan symbol kesetiaan. Kesetiaan yang tulus, yang terbawa sampai mati.

Film tentang kisah hachiko dibuat d jepang tahun 1987 dgn judul "Hachiko Monagatari". Film ini byk memperoleh penghargaan...

oOo

Subhanalloh, kesetiaan Sang Anjing adalah bayaran atas kebaikan Profesor Ueno yang telah memberi makan dan merawatnya. Lalu bagaimana kesetiaan kita pada Alloh, Keluarga, Orang tua dan orang-orang yang berjasa kepada Kita ??

" Bersyukurlah kepada-Ku ( Allloh ) dan kepada dua orang ibu bapakmu." (QS.31:14)