Laman

Minggu, 18 Juli 2010

Redundancy

Redundancy berarti pengulangan/berlebihan. Hati-hati dalam menggunakan kata yang sama lebih dari 1 kali. Dalam beberapa kasus, memang hal tsb berguna untuk menekankan maksud kita dalam berbicara, misal "That chocolate was good. I mean really, really good.") atau untuk dramatic rhetorical effect.

Ini beberapa kata yang seringkali digunakan:

And etc.
Etc. adalah singkatan dari bahasa Latin et cetera yeng berarti"and so forth." maka ketika kita menggunakan "and etc." berarti kita mengatakan "and and so forth." This is clearly redundant. Katakan saja "etc" (or preferably "et cetera").

ATM Machine
The letters ATM adalah singkatan dari "Automated Teller Machine." Therefore, when you say "ATM Machine" you're really saying "Automated Teller Machine Machine." This is obviously redundant. Just say "I'm going to the ATM."

PIN Number
PIN stands for Personal Identification Number. Therefore you're saying "Personal Identification Number Number." Again, redundant. Just say "I need my PIN."

HIV Virus
Human Immunodeficiency Virus. Sama seperti di atas, ketika kita mengatakan "He is suffered from HIV virus". It's redundant.
Tapi, dalam bahasa Indonesia, kita sering mendengar orang mengatakan "Virus HIV". I am afraid I don't know why. Perhaps, itu sudah menjadi kata yang baku di Indonesia.

Janganlah Hatimu Menciptakan Jarak

Seorang murid bertanya pada Ustadz yang bijak "Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, biasanya berbicara dengan suara keras bahkan berteriak? "

Ustadz itu tersenyum " Adakah yang bisa menjawab pertanyaan teman kalian ini " Sang Guru menguji kebijakan murid-muridnya.

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab;"Karena ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia berteriak."

" Hmm, Padahal lawan bicaranya justru berada dekat disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?" Pancing Sang Ustadz

Semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.

Sang Ustadz lalu berkata; "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak.

Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."

Sang guru masih melanjutkan; "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas."

"Mengapa demikian?" Sang Ustadz bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka terdiam, tak satupun berani memberikan jawaban.

"Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."

Sang Ustadz menutup dengan sebuah nasehat :
"Ketika kalian sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Apalagi mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu.

Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu Kalian."

oOo

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” [Ali ‘Imran:159]

Orang kuat itu bukanlah orang yang menang bergulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah.” ( HR Buhkori )

Bila seorang dari kamu sedang marah hendaklah diam. (HR. Ahmad)

Apabila ada orang yang mencaci-maki kamu tentang apa yang dia ketahui pada dirimu, janganlah kamu balas mencaci-maki dia tentang apa yang kamu ketahui tentang dirinya.Karena pahalanya untuk kamu dan kecelakaan untuk dia. (HR. Ad-Dailami)

"Rasa marah itu bagian dari tabi’at manusia yang pasti ada. Akan tetapi kuasailah dirimu ketika muncul rasa marah. Supaya kemarahanmu itu tidak menimbulkan dampak yang tidak baik. Sesungguhnya kemarahan adalah bara api yang dilemparkan oleh syaithan ke dalam lubuk hati bani Adam. Oleh sebab itulah anda bisa melihat kalau orang sedang marah maka kedua matanya pun menjadi merah dan urat lehernya menonjol dan menegang. Bahkan terkadang rambutnya ikut rontok dan berjatuhan akibat luapan marah. Dan berbagai hal lain yang tidak terpuji timbul di belakangnya. Sehingga terkadang pelakunya merasa sangat menyesal atas perbuatan yang telah dia lakukan”. ( Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin )

Sabtu, 17 Juli 2010

Isinya-lah Yang Membuat Terbang

Pada sebuah festival kesenian di New York seorang penjual balon melepaskan satu balon warna hijau ke udara, dan beberapa saat kemudian dia melepaskan satu buah balon lagi. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menarik perhatian pengunjung festival.

Kemudian seorang anak kulit hitam yang berumur 6 tahun menghampiri penjual balon tersebut, dan bertanya "Kalau balon berwarna hitam dilepaskan apakah bisa terbang ke udara juga ?"

Si penjual balon , memahami maksud anak tersebut. Tersenyum berkata "Yang membuat balon tersebut terbang ke udara bukan karena warnanya. Tidak peduli mau warna merah, hitam, biru, atau warna lainnya semuanya tetap bisa terbang. Karena yang membuatnya bisa terbang ke udara adalah Isi balon ini ( Gas ) ."

Seperti Manusia , Bukanlah fisik yang membuat mereka mencapai puncak kesuksesan. Tapi kekuatan dari dalam dirinyalah yang membuat mereka melejit.

sumber : You Can Win , Shiv Kera

oOo

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah . Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan.

Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah.

Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syetan.” (HR. Muslim)

Kamis, 15 Juli 2010

Setiap Hari Adalah Istimewa

Sahabatku membuka laci tempat istrinya menyimpan Pakaian.Dia membuka bungkusan berbahan sutra.

Lalu Sahabatku membuka kotak tersebut dan memandang pakaian indah berbahan sutra itu beserta kotaknya. "Istriku membeli ini ketika pertama kali kami pergi ke New York,Kira-kira 8 atau 9 tahun yang lalu. Dia tidak pernah mengeluarkan bungkusan ini apalagi mengenakannya. Karena menurut dia, hanya akan dia gunakan untuk kesempatan yang istimewa."

Sahabatku itu melangkah ke dekat tempat tidur Dan meletakkan bungkusan tersebut Di dekat pakaian yang dia pakai ketika pergi ke pemakaman Istrinya baru saja meninggal. Yah, istrinya barusan meninggal dan tidak sempat memakai pakaian istimewa yang dia sukai itu.

Dia menoleh padaku Dan berkata:
"JANGAN PERNAH MENYIMPAN SESUATU UNTUK KESEMPATAN ISTIMEWA, KARENA SETIAP HARI DALAM HIDUPMU ADALAH ISTIMEWA!"

Aku masih berpikir bahwa kata-kata itu akhirnya mengubah hidupku. Sekarang aku lebih banyak membaca .Aku duduk di sofa tanpa khawatir tentang apapun. Aku meluangkan waktu lebih banyak bersama keluargaku
Dan mengurangi waktu bekerjaku.

Aku mengerti bahwa kehidupan seharusnya menjadi sumber pengalaman Supaya bisa hidup, tidak semata-Mata supaya bisa survive (bertahan hidup) saja. Aku tidak berlama-lama menyimpan sesuatu.

Aku menggunakan gelas-gelas kristal kesayanganku setiap hari. Aku akan mengenakan pakaian baru untuk pergi ke Supermarket, jika aku menyukainya. Aku tidak akan menyimpan parfum specialku untuk kesempatan istimewa, aku menggunakannya kemana pun aku menginginkannya.

Kata-kata "Suatu Hari ....." Dan "Suatu saat nanti....." sudah lenyap dari kamusku. Jika dengan melihat, mendengar Dan melakukan sesuatu ternyata bisa menjadi berharga, aku ingin melihat, mendengar atau melakukannya sekarang.

Aku ingin tahu apa yang dilakukan oleh istri temanku itu apabila dia tahu
Dia tidak akan Ada di sana ( meninggal ) pada pagi berikutnya, Ini yang tak seorangpun mampu mengatakannya.

Aku berpikir, jika mungkin dia tahu, malam sebelumnya dia pasti sedang mengenakan pakaian indah kesayangannya itu.

Atau sehari sebulumnya dia akan menelepon rekan-rekannya serta sahabat terdekatnya. Barangkali juga dia akan menelpon teman lama untuk berdamai atas perselisihan yang pernah mereka lakukan.

Mungkin juga dia akan pergi makan Martabak Spesial, makanan favoritnya bersama suaminya. Semua ini adalah hal-hal kecil yang mungkin akan Kita sesali jika tak sempat Kita lakukan. Kita akan menyesalinya, karena Kita tidak akan lebih lama lagi melihat orang-orang yang Kita sayangi.

Aku teringat orang-orang yang aku kasihi .Aku akan menyesal Dan merasa sedih, Jika aku tidak sempat mengatakan betapa aku sangat mencintai mereka.

Sekarang, aku akan mencoba untuk tidak menunda atau menyimpan apapun yang bisa membuatku tertawa dan bisa membuatku menikmati hidup.

Dan setiap pagi, aku akan berkata kepada diriku sendiri ,bahwa Hari ini adalah Hari yang istimewa bagiku. Setiap Hari, setiap jam, setiap menit, adalah istimewa.

oOo

Jangan menunggu lebaran untuk mengunjungi orangtua anda. dan membawa oleh-oleh yang membahagiakan mereka...

Jangan menunggu Hari ulang tahun memberi hadiah dan membahagiakan anak-anak, Istri/suami ..
Jangan menunggu Liburan sekolah untuk mengajak keluarga anda jalan-jalan dan berlibur..

Jangan menunda ramadhan untuk banyak bersedekah...
Jangan menunggu tua untuk bertaubat dan mendekatkan diri pada Alloh..

Jangan menunda kebaikan dan kebahagiaan , karena setiap hari adalah istimewa. Karena kita tidak pernah tahu... Kapan semua berakhir.

oOo

Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ( QS :Al baqarah 148)

Selesai shalat tiba-tiba asulullah segera keluar melangkahi barisan shaf para sahabat .Para sahabat kaget melihat tergesa-gesanya Rasulullah. Lalu Rasulullah kembali, Ketika melihat para sahabatnya memandangnya penuh keheranan. Rasulullah saw. lalu bersabda: Aku teringat ada sekeping emas dalam kamar, dan aku tidak suka kalau emas tersebut masih bersamaku. Maka aku segera perintahkan untuk dibagikan kepada yang berhak (HR. Bukhari).

Belajar Cinta & Kesetiaan Pada Hachiko

Di Kota Shibuya, Jepang, tepatnya di alun-alun sebelah timur Stasiun Kereta Api Shibuya, terdapat patung yang sangat termasyur. Bukan patung pahlawan ataupun patung selamat datang, melainkan patung seekor anjing. Dibuat oleh Ando Takeshi pada tahun 1935 untuk mengenang kesetiaan seekor anjing kepada tuannya.

Seorang Profesor setengah tua tinggal sendirian di Kota Shibuya. Namanya Profesor Hidesamuro Ueno. Dia hanya ditemani seekor anjing kesayangannya, Hachiko. Begitu akrab hubungan anjing dan tuannya itu sehingga kemanapun pergi Hachiko selalu mengantar.

Profesor itu setiap hari berangkat mengajar di universitas selalu menggunakan kereta api. Hachiko pun setiap hari setia menemani Profesor sampai stasiun. Di stasiun Shibuya ini Hachiko dengan setia menunggui tuannya pulang tanpa beranjak pergi sebelum sang profesor kembali.

Dan ketika Profesor Ueno kembali dari mengajar dengan kereta api, dia selalu mendapati Hachiko sudah menunggu dengan setia di stasiun. Begitu setiap hari yang dilakukan Hachiko tanpa pernah bosan.

Musim dingin di Jepang tahun ini begitu parah. Semua tertutup salju. Udara yang dingin menusuk sampai ke tulang sumsum membuat warga kebanyakan enggan ke luar rumah dan lebih memilih tinggal dekat perapian yang hangat.

Pagi itu, seperti biasa sang Profesor berangkat mengajar ke kampus. Dia seorang profesor yang sangat setia pada profesinya. Udara yang sangat dingin tidak membuatnya malas untuk menempuh jarak yang jauh menuju kampus tempat ia mengajar. Usia yang semakin senja dan tubuh yang semakin rapuh juga tidak membuat dia beralasan untuk tetap tinggal di rumah. Begitu juga Hachiko, tumpukan salju yang tebal dimana-mana tidak menyurutkan kesetiaan menemani tuannya berangkat kerja. Dengan jaket tebal dan payung yang terbuka, Profesor Ueno berangkat ke stasun Shibuya bersama Hachiko.

Tempat mengajar Profesor Ueno sebenarnya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Tapi memang sudah menjadi kesukaan dan kebiasaan Profesor untuk naik kereta setiap berangkat maupun pulang dari universitas.

Kereta api datang tepat waktu. Bunyi gemuruh disertai terompet panjang seakan sedikit menghangatkan stasiun yang penuh dengan orang-orang yang sudah menunggu itu. Seorang awak kereta yang sudah hafal dengan Profesor Ueno segera berteriak akrab ketika kereta berhenti.

Ya, hampir semua pegawai stasiun maupun pegawai kereta kenal dengan Profesor Ueno dan anjingnya yang setia itu, Hachiko.. Karena memang sudah bertahun-tahun dia menjadi pelanggan setia kendaraan berbahan bakar batu bara itu.

Setelah mengelus dengan kasih sayang kepada anjingnya layaknya dua orang sahabat karib, Profesor naik ke gerbong yang biasa ia tumpangi. Hachiko memandangi dari tepian balkon ke arah menghilangnya profesor dalam kereta, seakan dia ingin mengucapkan, “Saya akan menunggu tuan kembali.”

“Anjing manis, jangan pergi ke mana-mana ya, jangan pernah pergi sebelum tuan kamu ini pulang!”, teriak pegawai kereta setengah berkelakar. Seakan mengerti ucapan itu, Hachiko menyambut dengan suara agak keras, “Guukh!”

Tidak berapa lama petugas balkon meniup peluit panjang, pertanda kereta segera berangkat. Hachiko pun tahu arti tiupan peluit panjang itu. Makanya dia seakan-akan bersiap melepas kepergian profesor tuannya dengan gonggongan ringan. Dan didahului semburan asap yang tebal, kereta pun berangkat. Getaran yang agak keras membuat salju-salju yang menempel di dedaunan sekitar stasiun sedikit berjatuhan.

Di kampus, Profesor Ueno selain jadwal mengajar, dia juga ada tugas menyelesaikan penelitian di laboratorium. Karena itu begitu selesai mengajar di kelas, dia segera siap-siap memasuki lab untuk penelitianya. Udara yang sangat dingin di luar menerpa Profesor yang kebetulah lewat koridor kampus.

Tiba-tiba ia merasakan sesak sekali di dadanya. Seorang staf pengajar yang lain yang melihat Profesor Ueno limbung segera memapahnya ke klinik kampus. Berawal dari hal yang sederhana itu, tiba-tiba kampus jadi heboh karena Profesor Ueno pingsan. Dokter yang memeriksanya menyatakan Profesor Ueno menderita penyakit jantung, dan siang itu kambuh.. Mereka berusaha menolong dan menyadarkan kembali Profesor. Namun tampaknya usaha mereka sia-sia. Profesor Ueno meninggal dunia.

Segera kerabat Profesor dihubungi. Mereka datang ke kampus dan memutuskan membawa jenazah profesor ke kampung halaman mereka, bukan kembali ke rumah Profesor di Shibuya.

Menjelang malam udara semakin dingin di stasiun Shibuya. Tapi Hachiko tetap bergeming dengan menahan udara dingin dengan perasaan gelisah. Seharusnya Profesor Ueno sudah kembali, pikirnya.

Sambil mondar-mandir di sekitar balkon Hachiko mencoba mengusir kegelisahannya. Beberapa orang yang ada di stasiun merasa iba dengan kesetiaan anjing itu. Ada yang mendekat dan mencoba menghiburnya, namun tetap saja tidak bisa menghilangkan kegelisahannya.

Malam pun datang. Stasiun semakin sepi. Hachiko masih menunggu di situ. Untuk menghangatkan badannya dia meringkuk di pojokan salah satu ruang tunggu. Sambil sesekali melompat menuju balkon setiap kali ada kereta datang, mengharap tuannya ada di antara para penumpang yang datang.

Tapi selalu saja ia harus kecewa, karena Profesor Ueno tidak pernah datang. Bahkan hingga esoknya, dua hari kemudian, dan berhari-hari berikutnya dia tidak pernah datang. Namun Hachiko tetap menunggu dan menunggu di stasiun itu, mengharap tuannya kembali. Tubuhnya pun mulai menjadi kurus.

Para pegawai stasiun yang kasihan melihat Hachiko dan penasaran kenapa Profesor Ueno tidak pernah kembali mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Akhirnya didapat kabar bahwa Profesor Ueno telah meninggal dunia, bahkan telah dimakamkan oleh kerabatnya.

Mereka pun berusaha memberi tahu Hachiko bahwa tuannya tak akan pernah kembali lagi dan membujuk agar dia tidak perlu menunggu terus. Tetapi anjing itu seakan tidak percaya, atau tidak peduli. Dia tetap menunggu dan menunggu tuannya di stasiun itu, seakan dia yakin bahwa tuannya pasti akan kembali. Semakin hari tubuhnya semakin kurus kering karena jarang makan.

Akhirnya tersebarlah berita tentang seekor anjing yang setia terus menunggu tuannya walaupun tuannya sudah meninggal. Warga pun banyak yang datang ingin melihatnya. Banyak yang terharu. Bahkan sebagian sempat menitikkan air matanya ketika melihat dengan mata kepala sendiri seekor anjing yang sedang meringkuk di dekat pintu masuk menunggu tuannya yang sebenarnya tidak pernah akan kembali. Mereka yang simpati itu ada yang memberi makanan, susu, bahkan selimut agar tidak kedinginan.

Selama 9 tahun lebih, dia muncul di station setiap harinya pada pukul 3 sore, saat dimana dia biasa menunggu kepulangan tuannya. Namun hari-hari itu adalah saat dirinya tersiksa karena tuannya tidak kunjung tiba.

Dan di suatu pagi, seorang petugas kebersihan stasiun tergopoh-gopoh melapor kepada pegawai keamanan. Sejenak kemudian suasana menjadi ramai. Pegawai itu menemukan tubuh seekor anjing yang sudah kaku meringkuk di pojokan ruang tunggu. Anjing itu sudah menjadi mayat. Hachiko sudah mati. Kesetiaannya kepada sang tuannya pun terbawa sampai mati.

Warga yang mendengar kematian Hachiko segera berduyun-duyun ke stasiun Shibuya. Mereka umumnya sudah tahu cerita tentang kesetiaan anjing itu. Mereka ingin menghormati untuk yang terakhir kalinya. Menghormati sebuah arti kesetiaan yang kadang justru langka terjadi pada manusia.

Mereka begitu terkesan dan terharu. Untuk mengenang kesetiaan anjing itu mereka kemudian membuat sebuah patung di dekat stasiun Shibuya. Sampai sekarang taman di sekitar patung itu sering dijadikan tempat untuk membuat janji bertemu. Karena masyarakat di sana berharap ada kesetiaan seperti yang sudah dicontohkan oleh Hachiku saat mereka harus menunggu maupun janji untuk datang. Akhirnya patung Hachiku pun dijadikan symbol kesetiaan. Kesetiaan yang tulus, yang terbawa sampai mati.

Film tentang kisah hachiko dibuat d jepang tahun 1987 dgn judul "Hachiko Monagatari". Film ini byk memperoleh penghargaan...

oOo

Subhanalloh, kesetiaan Sang Anjing adalah bayaran atas kebaikan Profesor Ueno yang telah memberi makan dan merawatnya. Lalu bagaimana kesetiaan kita pada Alloh, Keluarga, Orang tua dan orang-orang yang berjasa kepada Kita ??

" Bersyukurlah kepada-Ku ( Allloh ) dan kepada dua orang ibu bapakmu." (QS.31:14)

Apakah “Batu Besar” dalam hidup anda ?

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri depan kelas dan berkata, “Okay, sekarang waktunya untuk quiz.” Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja.

Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, “Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?” Semua mahasiswa serentak berkata, “Ya!”

Dosen bertanya kembali, “Sungguhkah demikian?” Kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil- kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, “Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?”

Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, “Mungkin tidak.” “Bagus sekali,” sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil.

Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, “Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?” “Belum!” sahut seluruh kelas. Sekali lagi ia berkata, “Bagus. Bagus sekali.” Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, “Tahukah kalian apa maksud illustrasi ini?”

Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, “Maksudnya adalah, tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya.”

“Oh, bukan,” sahut dosen, “Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari illustrasi mengajarkan pada kita bahwa bila anda tidak memasukkan “batu besar terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya.”

Benar, Ketika Cara memasukannya di balik.Batu Besar yang terakhir, ternyata Batu Besar tidak bisa masuk.

Apa yang dimaksud dengan “batu besar” dalam hidup anda? Keluarga; Pendidikan; Kesehatan, Pekerjaan, Agama dan Spritual serta Hal-hal yang penting dalam hidup anda

Ingatlah untuk selalu memasukkan “Batu Besar” pertama kali atau anda akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisinya dengan hal-hal kecil (semacam kerikil dan pasir) maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu.

5 Nasehat Pak Tua

Seorang lelaki berumur 92 tahun yang mempunyai selera tinggi,percaya diri, dan bangga akan dirinya sendiri, yang selalu berpakaian rapi setiap hari sejak jam 8 pagi, dengan rambutnya yang teratur rapi meskipun dia buta, masuk ke panti jompo hari ini.

Istrinya yang berumur 70 tahun baru-baru ini meninggal, sehingga dia harus masuk ke panti jompo.

Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, Dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap. Ketika dia berjalan mengikuti penunjuk jalan ke elevator, aku menggambarkan keadaan kamarnya yang kecil, termasuk gorden yang ada di jendela kamarnya.



Saya menyukainya, katanya dengan antusias seperti seorang anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapatkan seekor anjing. Pak, Anda belum melihat kamarnya, tahan dulu perkataan tersebut.

Hal itu tidak ada hubungannya, dia menjawab.Kebahagiaan adalah sesuatu yang kamu putuskan di awal.Apakah aku akan menyukai kamarku atau tidak,
tidak tergantung dari bagaimana perabotannya diatur tapi bagaimana aku mengatur pikiranku.

Aku sudah memutuskan menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat setiap pagi ketika aku bangun tidur. Aku punya sebuah pilihan; aku bisa menghabiskan waktu di tempat tidur menceritakan kesulitan-kesulitan yang terjadi padaku karena ada bagian tubuhnya yang tidak bisa berfungsi lagi, atau turun dari tempat tidur dan berterima kasih atas bagian-bagian yang masih berfungsi.

Setiap hari adalah hadiah, dan selama mataku terbuka,aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru dan semua kenangan indah dan bahagia yang pernah kualami dan kusimpan. Hanya untuk kali ini dalam hidupku.

Umur yang sudah tua adalah seperti simpanan dibank.Kita akan mengambil dari yang telah kita simpan.

Jadi, nasehatku padamu adalah untuk menyimpan sebanyak-banyaknya kebahagiaan di bank kenangan kita. Terima kasih padamu yang telah mengisi bank kenanganku.Aku sedang menyimpannya.

Ingatlah lima aturan sederhana untuk menjadi bahagia:

*/ 1. Bebaskan hatimu dari rasa benci.
*/ 2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran
*/ 3. Hiduplah dengan sederhana.
*/ 4. Berikan lebih banyak (give more)
*/ 5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less)

Kebutuhan manusia sebenarnya sederhana. Tapi ambisi membuat Kita menyiksa diri sendiri.

Nasihat Ahli Hikmah : "Orang yang cinta kepada dunia itu ibarat orang yang. meminum air laut, makin diminum makin haus hingga akhirnya ia binasa, namun dahaga tidak juga hilang"

Sepuluh Risalah Pemuda Islam

Tak dapat disangkal lagi bahwa eksistensi pemuda Islam dalam kehidupan amat penting, karena merekalah yang memiliki potensi untuk mewarnai perjalanan sejarah umat manusia pada umumnya. Semua ideologi yang berorientasi pada strategi revolusi, menganggap pemuda sebagai tenaga paling revolusioner karena secara psikologis manusia mencapai puncak hamasah (gelora semangat) dan quwwatul jasad (kekuatan fisik) pada usia muda. Hal tersebut menumbuhkan semangat pergerakan, perubahan, bukan stagnasi ataupun status quo. Dalam setiap kurun waktu, kemarin, kini dan esok, pemuda senantiasa berdiri di garis terdepan. Baik sebagai pembela kebenaran yang gigih ataupun sebagai pembela kebatilan yang canggih.
Di dalam Al Qur’an, peran pemuda diungkapkan dalam kisah Ashabul Kahfi (18:9-22), kisah pemuda Ibrahim (21:60,69 dan 2:258) dan pemuda dibunuh oleh Ashabul Uhdud (lihat tafsir Ibnu Katsir Q.S. Al Buruuj) dan para Assabiqunal Awwalun pada umumnya berusia muda.
Pentingnya memanfaatkan masa muda digambarkan dalam hadist Rasulullah SAW, sebagai berikut: “Manfaatkan yang lima sebelum datang yang lima: masa mudamu sebellum datang masa tuamu; masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu; masa kayamu sebelum datang masa miskinmu; masa hidupmu sebelum datang masa matimu; masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.” (H.R. Al Baihaqi)

• SEPULUH RISALAH PEMUDA

1. Memahami Islam
Mustahil pemuda dapat memuliakan Islam kalau mereka sendiri tidak memahami Islam (35:28, 58:11)
“Siapa yang dikehendaki Allah akan mendapat kebaikan, maka dipandaikanlah dalam agama.” (H.R. Bukhari-Muslim)
“Dunia ini terkutuk dan segala isinya terkutuk kecuali dzikrulloh dan yang serupa itu dan orang alim dan penuntut ilmu.” (H.R. At Tirmizi).

2. Mengimani segenap ajaran Islam
Iman kepada Allah dan Rasul-Nya pada hakikatnya merupakan sebuah sikap mental patuh dan tunduk (23:51). Tunduk patuh berlandaskan cinta kepada-Nya (2:165) dan ittiba’ (mengikuti) rasul-Nya (3:31, 53:3-4).

3. Mengamalkan dan mendakwahkan Islam
Ciri orang yang tidak mengalami kerugian (khusrin) dalam hidup adalah senantiasa mengamalkan dan mendakwahkan Islam (103:1-3, 41:33, 3:110, 9:71, 5:78-79).
“barang siapa menyeru kepada kebaikan maka ia akan memperoleh pahala sepadan dengan orang yang mengerjakannya.” (H.R. Muslim)

4. Berjihad di jalan Islam
Jihad adalah salah satu hal yang diwajibkan Allah kepada kaum muslimin. Said Hawa membagi jihad menjadi lima macam :
a. Jihad Lisaani, menyampaikan dakwah Islam kepada orang-orang kafir, munafik dan fasiq yang disertai dengan hujjah (argumentasi) yang dicontohkan oleh Nabi SAW. (5:62)
b. Jihad Maali atau jihad dengan harta (49:15, 9:111). Jihad dengan harta merupakan bagian vital bagi jihad yang lainnya, karena dakwah memerlukan sarana dan prasarana.
c. Jihad Bilyad wan nafs atau jihad dengan tangan/kekuatan dan jiwa (22:39, 2:190, 8:39, 9:36). Termasuk dalam jihad ini adalah menentang orang kafir, berusaha mengusir mereka dari bumi Islam, memerangi kaum murtad dalam negeri Islam, melawan pemberontakan atau pembangkangan atas negara Islam.
d. Jihad Siyaasi atau jihad politik.
e. Jihad Tarbawi/ta’limi, yakni bersungguh-sungguh mengajarkan, menyampaikan ilmu dan mendidik orang-orang yang ingin memahami Islam (3:79).

5. Sabar dan istiqomah di atas jalan Islam (21:83-85, 38:41-44, 37:100-107, 21:68-69, 71:5-9)
Keimanan harus dilanjutkan dengan kesabaran dan istiqamah. “Keyakinan dalam iman haruslah secara bulat dan kesabaran itu setengah dari iman.” (H.R. Abu Nu’aim).

6. Mempersaudarakan manusia dalam ikatan Islam
Pemuda seharusnya berperan dalam menjalin ukhuwah islamiyah sesama muslim (8:63, 59:9). “Setiap mukmin yang satu bagi mukmin lainnya bagaikan suatu bangunan, antara satu dengan yang lainnya saling mengokohkan,” (Al hadist).

7. Menggerakkan dan mengarahkan potensi umat Islam
Potensi umat Islam perlu diarahkan ke dalam amal jama’i secara efektif dan efisien (3:146).

8. Optimis terhadap masa depan Islam
Pemuda Islam tak boleh memiliki jiwa pesimis. Sebaliknya, harus optimis akan hasil perjuangan dan pertolongan serta balasan dari Allah SWT. Hanya orang kafirlah yang memiliki sifat pesimis (12:87, 15:56).

9. Introspeksi diri (muhasabah) terhadap segala aktivitas yang telah dilakukan
Introspeksi dan evaluasi dimaksudkan agar pemuda tidak mengulang kesalahan yang sama di hari mendatang, tidak terjebak dengan permasalahan yang sama dan mampu memperbaiki diri ke arah yang lebih baik (13:11).
“Seorang yang sempurna akalnya ialah yang mengoreksi dirinya dan bersiap dengan amal sebagai bekal untuk mati.” (H.R. At Tirmizi).

10. Ikhlas dalam segenap pengabdian di jalan Islam
Memurnikan niat karena Allah dalam ibadah, dan jihad merupakan masalah fundamental agar amal itu diterima sekaligus sukses.
“Sesungguhnya Allah menolong umat ini hanya karena orang-orang yang lemah di antara mereka yaitu dengan dakwah, shalat dan ikhlas mereka,” (H.R. An Nasai dari Sa’ad bin Abi Waqash)

Sumber: http://soulheaven73.wordpress.com/

Setting DNS Speedy

Bagaimana mensetting DNS telkom speedy sehingga koneksinya menjadi lebih stabil dan lebih cepat? Ini dia tips dan trik nya buat anda. Semoga Berhasil!

1. Control Panel >>> Network Connections >>> Properties pada Local area connection (kalau ada banyak, pilih yang menyala warna biru) >>> pilih internet Protokol (TCP/IP)

perhatikan gambar di bawah.












2. isi kolom Preferred DNS server dan Alternate DNS server dengan DNSi. lihat daftar DNS speedy di bawah ini dan sesuaikan dengan lokasi yan paling dekat dengan kamu.


























3. semoga berhasil. :D

5 Quick English Grammar Tips

I often hear five English grammar mistakes from people who grew up speaking English. It's a difficult language to master. In many rural areas, English grammar becomes relaxed and just plain wrong. How's your grammar? Here are five quick English grammar tips.  Brush up before you go back to school. You might save a little embarrassment.
And while you're at it, pick up a grammar book and listen carefully to the people around you who you know have proper grammar. Listen.
Without using a lot of confusing grammatical language, I'll explain as easily as I can why the following examples are mistakes.

1. Me and Tim, Tim and I

Wrong: Me and Tim are going to a movie tonight.
Right: Tim and I are going to a movie tonight.
Why?
If you take Tim out of the sentence, "you" are the subject. You are going to a movie. When you're going to a movie, what do you say?
"I am going to a movie."
You wouldn't say, "Me am going to a movie."
When you add Tim, the sentence construction remains the same. You're simply adding Tim, and it's correct to say the other person's name first.
"Tim and I are going to a movie."
Your test is always to take the other person out of the sentence, decide on "I" or "me," and then put the other person back in.

2. We Was, We Were

"Am, are, was, and were" are all parts of the powerful little verb, "to be."
What trips people up with this mighty little verb is present tense and past tense. If something is happening now, it's present tense. If it already happened, it's past tense.
Singular and plural also becomes a problem. Compare the following:
We (Tim and I) "are" going to a movie. (present tense, plural)
I "am" going to a movie. (present tense, singular)
We (Tim and I) "were" going to a movie. (past tense, plural)
I "was" going to a movie. (past tense, singular)
Can you hear the difference?
It is never correct to say, "We was..."
Why? Because we is plural. We always "were"...
Variation on this problem:
I see. I saw. I have seen.
Never: I seen.

3. Had Ran, Had Run

I heard this on the scanner in the newsroom one day: "He had ran into the woods by the time I got there."
Wrong.
Right: "He had run into the woods by the time I got there."
This is a problem of not understanding the perfect tense.
It's confusing, no doubt.

4. She Don't, She Done

This is a problem of conjugating the verb, "to do."
Wrong: She don't know what she's talking about. (You wouldn't say, "She do not know...")
Right: She doesn't know what she's talking about. (She does not know...)
Wrong: Everyone knows she done it. ("Done" is not the past tense of did.)
Right: Everyone knows she did it.

5. It's Broke, It's Broken

We're not talking finances here. Well, fixing whatever is broken might involve finances, but that's another matter altogether.
I hear people say, "It's broke," when they mean, "It's broken."
This problem has to do with the part of speech called past participles. Listen:
It breaks.
It broke. (past)
It has broken. Or: It is broken.
Never: It is broke.

Minggu, 11 Juli 2010

Contoh Surat Memorandum of Understanding


MOU LETTER

[LOGO] [LETTERHEAD OF TOHOKUSHINSHA FILM CORPORATION]

March 26, 1996

PLAYBOY ENTERTAINMENT GROUP, INC.
9242 Beverly Blvd.
Beverly Hills, CA 90210 U.S.A.

Ladies and Gentlemen:

Reference is made to that certain Memorandum of Understanding between us dated as of July 31, 1995 (the "MOU"; all capitalized terms used in this letter agreement without definition have the respective meanings set forth in the MOU). We have discussed an amendment to the terms of the MOU and the purpose of this letter is to set forth our mutual agreement with respect to such amendment.
The MOU provides under the heading "SUPPLYING OF PROGRAMS" that, in the first year of the Venture, Playboy will make available to the Venture and the Venture will license from Playboy not less that than 120 program hours. The first year of the Venture is not a calendar year, but commenced at the inception of the Venture and ends on December 31, 1996. We hereby agree to increase such minimum number of program hours for such period from 120 to 150 program hours.
Such additional program hours will be subject to the minimum Guaranteed Program License Fee for year 1 as set forth in the MOU under the heading "PROGRAM LICENSE FEES" and to all other applicable terms of the MOU. All other terms of the MOU remain in full force and effect and are hereby ratified and confirmed.

To indicate your agreement with the foregoing, please execute two copies of this letter and, retaining one copy for your files, return a fully executed copy to us.


TOHOKUSHINSHA FILM CORPORATION

BY: /s/ Tetsu Uemura
---------------------------
Tetsu Uemura
Managing Director



ACCEPTED AND AGREED:
PLAYBOY ENTERTAINMENT GROUP, INC.

BY: /s/ Myron DuBow
------------------------------
Myron DuBow
Senior Vice President





Sabtu, 10 Juli 2010

Seksisme Bahasa

A. stereotip dan seksisme dalam bahasa.

Sejak tahun 1970-an, representasi gender (dari kata 'gender'; hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan) dalam wacana ini menjadi topik yang penting dan terus mendapatkan bunga sampai tahun 1980. Tapi dalam bab ini kami hanya akan membahas beberapa aspek gender dalam wacana dan juga hubungannya.

Seksisme dalam bahasa dan stereotip seksual yang ditemukan dalam banyak budaya, baik di Timur atau Barat dengan refleksi berbeda dalam sistem dan fungsi bahasa.
Menurut Lakoff (1975), asumsi yang mendasari seksisme adalah ideologi merendahkan martabat manusia.

Stereotip merupakan produk budaya dan tidak dibentuk oleh alam. Misalnya seorang wanita adalah ibu rumah tangga, membesarkan anak-anak dan memasak di rumah. Sementara itu, laki-laki harus mencari nafkah.

Ini budaya di alam yang tercermin dalam bahasa yang digunakan oleh publik. Selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga mencerminkan masyarakat dan budaya tempat tinggal bahasa dan digunakan.

 
B. Seksisme dalam bahasa dan sistem bahasa.

A. Bahasa Inggris

Penggunaan ekspresi, laki-laki dan perempuan
Perempuan: "Oh, Tuhan aku lupa lagi
              "Oh sayang, mengapa aku melakukannya
Pria: Sialan aku lupa lagi
Sialan! Aku lupa lagi.

Dalam bahasa Inggris, seksisme tampak lebih mudah atau lebih eksplisit. Jadi kebanyakan pria menggunakan kata-kata omong kosong, sementara perempuan tidak.

B. Bahasa Indonesia.

Dalam bahasa Indonesia, tidak secara eksplisit tercermin dalam struktur linguistik tetapi dalam penggunaan kosa kata. Misalnya dalam rumah tangga; ibu rumah tangga memiliki konotasi pembagian kerja yang berbeda dalam jenis kelamin. Selain itu, seksisme dalam bahasa Indonesia juga tercermin dalam beberapa verba mana penggunaan yang hanya bisa dalam satu arah, seperti;

Tono Tini menikah
Tono meminang Tini

Kalimat di atas menunjukkan bahwa laki-laki dalam posisi aktif dan perempuan dalam posisi pasif. Namun, meskipun perempuan ditempatkan di posisi depan, posisi itu tetap pasif.

Tini menikah dengan Tono

Dalam hal ini Tini tetap dalam posisi positif, atau kita dapat mengubah kalimat yang membuat Tini menjadi kurang aktif, dan menetralisir verba: Tini menikah dengan Tono.

Contoh Surat Lamaran Dalam Bahasa Inggris

Jakarta, 29 December 2008


Mr. XXXX
General Manager
W Hotels & Resort


Dear Mr. XXXX,

I am writing in response to your advertisement for a restaurant manager position with your established Hotels.

Since the hospitality industry has been an integral part of my work experience. I was thrilled to learn of your new developments.

The hospitality industry is extremely customer focused. I will ensure that the restaurant operates efficiently and profitably whilst maintaining the reputation and ethos, and maintaining high standards of food, health and safety and business performance.

I have enclosed my resume to provide more information on my strengths and career achievements. I hope that we will have the opportunity to discuss my qualifications further during a personal meeting.

Thank you for your consideration.

Sincerely,

XXXXX

Jumat, 09 Juli 2010

HUBUNGAN ANTARA BAHASA DAN BUDAYA


Telah dikukuhkan oleh para ahli bahasa bahwa bahasa sebagai alat komunikasi secara genetis hanya ada pada manusia. Implementasinya manusia mampu membentuk lambang atau memberi nama guna menandai setiap kenyataan, sedangkan binatang tidak mampu melakukan itu semua. Bahasa hidup di dalam masyarakat dan dipakai oleh warganya untuk berkomunikasi. Kelangsungan hidup sebuah bahasa sangat dipengaruhi oleh dinamika yang terjadi dalam dan dialami penuturnya. Dengan kata lain, budaya yang ada di sekeliling bahasa tersebut akan ikut menentukan wajah dari bahasa itu.

PENGERTIAN BAHASA
Istilah bahasa dalam bahasa Indonesia, sama dengan language, dalam bahasa Inggris, taal dalam bahasa Belanda, sprache dalam bahasa Jerman, lughatun dalam bahasa Arab dan bhasa dalam bahasa Sansekerta. Istilah-istilah tersebut, masing-masing mempunyai aspek tersendiri, sesuai dengan pemakainya, untuk menyebutkan suatu unsur kebudayaan yang mempunyai aspek yang sangat luas, sehingga merupakan konsep yang tidak mudah didefinisikan. Seperti yang diungkapkan oleh para ahli:
1. menurut Sturtevent berpendapat bahwa bahasa adalah sistem lambang sewenang-wenang, berupa bunyi yang digunakan oleh anggota-anggota suatu kelompok sosisal untuk kerjasama dan saling berhubungan.
2. Menurut Chomsky bahasa adalah rangkaian dari kalimat-kalimat yang bentuk dan konstruksinya terdiri dari beberapa elemen.
3. Menurut Keraf, bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat, berupa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Masih banyak lagi definisi tentang bahasa yang dikemukakan oleh para ahli bahasa. Setiap batasan yang dikemukakan tersebut, pada umumnya memiliki konsep-konsep yang sama, meskipun terdapat perbedaaan dan penekanannya. Terlepas dari kemungkinan perbedaan tersebut, dapat disimpulkan sebagaimana dinyatakan Linda Thomas dan Shan Wareing dalam bukunya Bahasa, Masyarakat dan Kekuasaan bahwa salah satu cara dalam menelaah bahasa adalah dengan memandangnya sebagai cara sistematis untuk mengabungkan unit-unit kecil menjadi unit-unit yang lebih besar dengan tujuan komunikasi. Sebagai contoh, kita menggabungkan bunyi-bunyi bahasa (fonem) menjadi kata (butir leksikal) sesuai dengan aturan dari bahasa yang kita gunakan. Butir-butir leksikal ini kemudian digabungkan lagi untuk membuat struktur tata bahasa, sesuai dengan aturan-aturan sintaksis dalam bahasa.

Dengan demikian bahasa merupakan ujaran yang diucapkan secara lisan, verbal secara arbitrer. Lambang, simbol, dan tanda-tanda yang digunakan dalam bahasa mengandung makna yang berkaitan dengan situasi hidup dan pengalaman nyata manusia.

PENGERTIAN BUDAYA
Kebudayaan menurut Clifford Geertz sebagaimana disebutkan oleh Fedyani Syaifuddin dalam bukunya Antropologi Kontemporer yaitu sistem simbol yang terdiri dari simbol-simbol dan makna-makna yang dimiliki bersama, yang dapat diindentifikasi, dan bersifat publik. Senada dengan pendapat di atas Claud Levi-Strauss memandang kebudayaan sebagai sistem struktur dari simbol-simbol dan makna-makna yang dimiliki bersama, yang dapat diindentifikasi, dan bersifat publik.

Adapun Gooddenough sebagaimana disebutkan Mudjia Rahardjo dalam bukunya Relung-relung Bahasa mengatakan bahwa budaya suatu masyarakat adalah apa saja yang harus diketahui dan dipercayai seseorang sehngga dia bisa bertindak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di dalam masyarakat, bahwa pengetahuan itu merupakan sesuatu yang harus dicari dan perilaku harus dipelajari dari orang lain bukan karena keturunan. Karena itu budaya merupakan “cara” yang harus dimiliki seseorang untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari dalam hidupnya. Dalam konsep ini kebudayaan dapat dimaknai sebagai fenomena material, sehingga pemaknaan kebudayaan lebih banyak dicermati sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat. Karenanya tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat akan terikat oleh kebudayaan yang terlihat wujudnya dalam berbagai pranata yang berfungsi sebagai mekanisme kontrol bagi tingkah laku manusia.

Adapun Menurut Canadian Commision for UNESCO seperti yang dikutip oleh Nur Syam mengatakan kebudayaan adalah sebuah sistem nilai yang dinamik dari elemen-elemen pembelajaran yang berisi asumsi, kesepakatan, keyakinan dan atauran-atauran yang memperbolehkan anggota kelompok untuk berhubungan dengan yang lain serta mengadakan komunikasi dan membangun potensi kreatif mereka.

Definisi-definisi di atas dan pendapat para ahli lainnya dapat dikelompokkan menjadi 6 golongan menurut Abdul Chaer yaitu:
1. Definisi deskriptif yakni definisi yang menerangkan pada unsur-unsur kebudayaan.
2. Definisi historis yakni definisi yang menekankan bahwa kebudayaan itu diwarisi secara kemasyarakatan.
3. Definisi normatif yakni definisi yang menekankan hakekat kebuadayaan sebagai aturan hidup dan tingkah laku.
4. Definisi psikologis yakni definisi yang menekankan pada kegunaan kebudayaan dalam menyesuaikan diri kepada lingkungan, pemecahan persoalan dan belajar hidup.
5. Definisi sturktural definisi yang menekankan sifat kebudayaan sebagai suatu sistem yang berpola teratur.
6. Definisi genetik yang menekankan pada terjadinya kebudayaan sebagai hasil karya manusia.
Dengan demikian kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama secara sosial, oleh para anggota suatu masyarakat. Sehingga suatu kebudayaan bukanlah hanya akumulasi dari kebiasaan dan tata kelakuan tetapi suatu sistem perilaku yang terorganisasi. Dan kebudayaan melingkupi semua aspek dan segi kehidupan manusia, baik itu berupa produk material atau non material.

Dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk, yang terdiri dari berbagai budaya, menjadikan perbedaan antar-kebudayaan, justru bermanfaat dalam mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial masyarakat tersebut. Pluralisme masyarakat dalam tatanan sosial agama, dan suku bangsa telah ada sejak jaman nenek moyang, kebhinekaan budaya yang dapat hidup berdampingan secara damai merupakan kekayaan yang tak ternilai dalam khasanah budaya nasional.

HUBUNGAN ANTARA BAHASA DAN BUDAYA
Ada berbagai teori mengenai hubungan bahasa dan kebudayaan. Ada yang mengatakan bahasa itu merupakan bagian dari kebudayaan, tetapi ada pula yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua hal yang berbeda, namun mempunyai hubungan yang sangat erat, sehingga tidak dapat dipisahkan.

Ada yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi kebudayaan, sehingga segala hal yang ada dalam kebudayaan akan tercermin di dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi kebudayaan dan cara berpikir manusia atau masyarakat penuturnya.

Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan. Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi.

Masinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi itu.
Chaer (2003:30) menyebutkan bahwa bahasa adalah alat verbal untuk komunikasi. Sebelumnya (1994), ia menegaskan bahwa bahasa sebagai “suatu lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasi diri”. Chaer mengemukakan definisi bahasa itu berdasarkan pandangan Barber (1964:21), Wardhaugh (1997:3), Trager (1949:18), de Saussure (1996:16), dan Bolinger (1975:15), yang kemudian, Badudu (1989:3) dan Keraf (1984:16) juga sepakat bahwa bahasa adalah alat komunikasi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi III (2005:88) disebutkan bahwa:1.        bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota satu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri; 2.        bahasa merupakan percapakan (perkataan) yang baik.
Pendapat lainnya dikemukakan oleh Brown dan Yule (1983: 1) yang menyatakan bahwa bahasa bukan hanya alat komunikasi. Lebih dari itu, kedua pakar linguistik ini menyebutkan dalam penggunaannya bahasa (language in use) merupakan bagian dari pesan dalam komunikasi. Dalam bahasa Brown dan Yule, hal ini disebut dengan istilah ‘transaksional’ dan ‘interpersonal’. Artinya, ada kebiasaan dan kebudayaan dalam menggunakan bahasa sebagai media/alat berkomunikasi.

Budaya adalah pikiran, akal budi, yang di dalamnya juga termasuk adat istiadat (KBBI, 2005:169). Dengan demikian, budaya dapat diartikan sebagai sesuatu yang dihasilkan dari pikiran atau pemikiran. Maka tatkala ada ahli menyebutkan bahwa bahasa dan pikiran memiliki hubungan timbal-balik dapat dipahami bahwa pikiran di sini dimaksudkan sebagai sebuah perwujudan kebudayaan.

Setelah para ahli sepakat menyataka bahwa bahasa adalah “alat” dalam berkomunikasi, sebagai alat tentunya ada yang menggunakan alat tersebut sehingga ia dapat dimanfaatkan (sebagai komunikasi). Dalam hal ini pengguna atau pemanfaat bahasa adalah manusia (terlepas kajian ada tidaknya bahasa juga digunakan oleh hewan) yang selanjutnya disebut sebagai penutur. Orang atau manusia yang mendengar atau yang menjadi lawan pentur disebut dengan “lawan tutur” atau “pendengar” atau “lawan bicara”. Dalam interaksi antara penutur dan lawan tutur inilah timbul beberapa perilaku berdasarkan pemikiran masing-masing sehingga lahirlah kebiasaan atau budaya. Budaya dan kebiasaan ini akan berbeda tergantung siapa dan di mana bahasa atau pengguna bahasa itu berada.

Dalam interaksi sosial, kita tidak jarang menemukan bahwa apa yang kita ucapkan atau kita sampaikan kepada lawan bicara tidak bisa dipahami dengan baik. Kegagalan memahami pesan ini disebabkan beberapa faktor, antara lain: beda usia, beda pendidikan, beda pengetahuan, dan lain-lain. Selain itu, faktor budaya juga berhubungan dengan bahasa. Kata “Kamu” dan “Kau” misalnya, diucapkan berbeda dalam konteks budaya berbeda. Sebutan “Bapak” di negara yang menggunakan bahasa pengantarnya adalah bahasa Inggris tidak cenderung digunakan. Masyarakat penutur bahasa Inggris akan langsung menggunakan sebutan nama diri/ nama orang kepada lawan bicara yang lebih tua sekalipun. Hal yang wajar bagi masyarakat penutur bahasa Inggris ini tentu saja tabu jika dipakai oleh penutur bahasa Melayu atau Indonesia. Bahkan, akan lebih tabu lagi jika dipakai dalam masyarakat Aceh yang terkenal kental adat istiadatnya dalam menghormati orang lebih tua. Contoh lainnya dalam bahasa Inggris adalah kata “mati”. Bahasa Indonesia memiliki beberapa kata yang memiliki makna yang sama dengan maksud kata “mati” misal mampus, meninggal dunia, punah, mangkat, wafat, tewas, lenyap, dsb., sedangkan dalam bahasa Inggris hanya ada dua kata saja, yaitu die dan pass away.

Pemilihan kata-kata yang sesuai untuk kepentingan interaksi sosial sangat tergantuk pada budaya tempat bahasa itu digunakan. Ini sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Sumarjan & Partana (2002: 20) bahwa bahasa sering dianggap sebagai produk sosial atau produk budaya, bahkan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kebudayaan itu. Sebagai produk sosial atau budaya tertentu, bahasa merupakan wadah aspirasi sosial, kegiatan dan perilaku masyarakat, wadah penyingkapan budaya termasuk teknologi yang diciptakan oleh masyarakat pemakai bahasa itu. Bahasa bisa dianggap sebagai cermin zamannya. Artinya, bahasa itu dalam suatu masa tertentu mewadahi apa yang terjadi dalam masyarakat, tergantung kultur daerah yang bersangkutan.

Bahasa sebagai hasil budaya atau kultur mengandung nilai-nilai masyarakat penuturnya. Dalam bahasa Bali misalnya, terdapat ungkapan berbunyi Da ngaden awak bisa ‘jangan menganggap diri ini mampu’ mengandung nilai ajaran agar orang jangan merasa mampu; yang kira-kira senada dengan ungkapan dalam bahasa Jawa, rumongso biso, nanginging ora biso rumongso ‘merasa mampu, tetapi tidak mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain’. Dalam bahasa Aceh pun ada ungkapan ubiet takalon geuhön tatijik ‘kecil kita lihat, (tapi) berat dijinjing. Bahasa-bahasa (ungkapan) tersebut memiliki ciri khas budaya masing-masing penuturnya yang tak pula terlepas dari konteks.

Penelitian Dede Oetomo pada tahun 1987 (Sumarsono dan Partana, 2002:336) menyebutkan bahwa bahasa juga dapat mempengaruhi kelompok. Anggapan ini berdasarkan pengamatannya terhadap etnik Cina di Pasuruan dengan melihat tutur masyarakat Cina di sana sehari-hari. Ia berkesimpulan bahwa masyarakat Cina dapat dikelompokkan menjadi Cina Totok dan Cina Pernakan.

Bahasa yang tidak dapat terlepas dari budaya juga dibuktikan oleh Blom dan Gumperz (Sumarsono dan Partana, 2002:338). Berdasarkan penelitiannya pada tahun 1972 terhadap sebuah guyup di Norwegia yang menggunakan dialek lokal dan ragam regional bokmal (satu dari dua ragam baku bahasa Norwegia) terbukti bahwa masyarakat pengguna dialek masing-masing itu mengalami perbedaan penyampaian bahasa sebagai media komunikasi, terutama saat sampai pada di mana dan tujuan komunikatif apa mereka menggunakan bahasa tersebut. Ada bentuk-bentuk tertentu yang digunakan para penutur dari kedua dialek berbeda itu dalam menandai inferensi (simpulan) tak langsung terhadap komunikasinya, yang hanya dapat dipahami oleh penutur dari dialek tersebut.

Dengan demikian hubungan bahasa dan kebudayaan seperti anak kembar siam, dua buah fenomena sangat erat sekali bagaikan dua sisi mata uang, sisi yang satu sebagai sistem kebahasaan dan sisi yang lain sebagai sistem kebudayaan.

FENOMENA ANTARA BAHASA DAN BUDAYA
Bahasa bukan saja merupakan "property" yang ada dalam diri manusia yang dikaji sepihak oleh para ahli bahasa, tetapi bahasa juga alat komunikasi antar persona. Komunikasi selalu diiringi oleh interpretasi yang di dalamnya terkandung makna. Dari sudut pandang wacana, makna tidak pernah bersifat absolut; selalu ditentukan oleh berbagai konteks yang selalu mengacu kepada tanda-tanda yang terdapat dalam kehidupan manusia yang di dalamnya ada budaya. Karena itu bahasa tidak pernah lepas dari konteks budaya dan keberadaannya selalu dibayangi oleh budaya.

Dalam analisis semantik, Abdul Chaer mengatakan bahwa bahasa itu bersifat unik dan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan budaya masyarakat pemakainya, maka analisis suatu bahasa hanya berlaku untuk bahasa itu saja, tidak dapat digunakan untuk menganalisis bahasa lain. Umpamanya kata ikan dalam bahasa Indonesia merujuk kepada jenis binatang yang hidup dalam air dan biasa dimakan sebagai lauk; dalam bahasa Inggris sepadan dengan fish; dalam bahasa banjar disebut iwak. Tetapi kata iwak dalam bahasa jawa bukan hanya berarti ikan atau fish. Melainkan juga berarti daging yang digunakan juga sebagai lauk (teman pemakan nasi). Malah semua lauk seperti tahu dan tempe sering juga disebut iwak.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Semua ini karena bahasa itu adalah produk budaya dan sekaligus wadah penyampai kebudayaan dari masyarakat bahasa yang bersangkutan. Dalam budaya masyarakat inggris yang tidak mengenal nasi sebagai makanan pokok hanya ada kata rice untuk menyatakan nasi, beras, gabah, dan padi. Karena itu, kata rice pada konteks tertentu berarti nasi pada konteks lain berarti gabah dan pada konteks lain lagi berarti beras atau padi. Lalu karena makan nasi bukan merupakan budaya Inggris, maka dalam bahasa Inggris dan juga bahasa lain yang masyakatnya tidak berbudaya makan nasi; tidak ada kata yang menyatakan lauk atau iwak (bahasa Jawa).

Contoh lain dalam budaya Inggris pembedaan kata saudara (orang yang lahir dari rahim yang sama) berdasarkan jenis kelamin: brother dan sister. Padahal budaya Indonesia membedakan berdasarkan usia: yang lebih tua disebut kakak dan yang lebih muda disebut adik. Maka itu brother dan sister dalam bahasa Inggris bisa berarti kakak dan bisa juga berarti adik.

Bahasa adalah ekspresi verbal budaya. Suatu budaya bahasa berisi semua para pembicara dapat berpikir tentang dan setiap cara mereka berpikir tentang hal. Sebagai contoh, bahasa Latin tidak memiliki kata untuk teman wanita seorang laki-laki (bentuk feminin adalah amicus amica, yang berarti gundik, bukan teman) karena budaya Roma tidak bisa membayangkan seorang laki-laki dan seorang perempuan yang sama, yang mereka anggap diperlukan untuk persahabatan.

Banyak ahli dan peneliti sepakat bahwa bahasa dan budaya adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebut saja di antaranya Suryadi, dosen Politeknik Medan, dalam makalahnya Hubungan Antara Bahasa dan Budaya, yang disampaikan dalam seminar nasional “Budaya Etnik III” di Universitas Sumatera Utara 25 April 2009 kemarin. Ia menyebutkan bahwa bahasa adalah produk budaya pemakai bahasa. Sebelumnya, pakar-pakar linguistik juga sudah sepakat antara bahasa dan budaya memiliki kajian erat. Kajian yang sangat terkenal dalam hal ini adalah teori Sapir-Whorf. Kedua ahli ini menyatakan, “Jalan pikiran dan kebudayaan suatu masyarakat ditentukan atau dipengaruhi oleh struktur bahasanya” (Chaer, 2003:61).

Sementara itu, Piaget, seorang sarjana Perancis, menyebutkan bahwa budaya (pikiran) akan membentuk bahasa seseorang. Dari sinilah lahir teori pertumbuhan kognisi oleh Piaget. Sedikit berbeda dengan itu, Vigotsky, sarjana Rusia, berbendapat bahwa perkembangan bahasa lebih awal satu tahap sebelum
berkembangnya pemikiran (budaya) yang kemudian keduanya bertemu sehingga melahirkan pikiran berbasa dan bahasa berpikir. Noam Chomsky juga sepakat bahwa kajian bahasa memiliki erat kaitan dengan budaya. Demikian halnya dengan Eric Lenneberg yang memiliki kesamaan pandangan dengan teori kebahasaan yang dikemukakan oleh Chomsky dan Piaget (Chaer, 2003:52-58).

Kamis, 08 Juli 2010

Install dual boot Windows XP dan Windows 7 dalam 1 harddisk

Butuh 2 OS dalam 1 harddisk? Ingin tetap mempertahankan Windows XP tetapi ingin mencoba Windows 7 terbaru. Ada teknik mudah menginstall ke 2 OS tersebut.

Persiapan sebelum menginstall, dan menginstall Windows XPl

Langkah awal :

1. Bagi partisi harddisk dengan 2 partisi atau lebih. Minimal ada 2 partisi, C dan D. Partisi C sebaiknya mengunakan format FAT. Misalnya hanya mengunakan kapasitas 30GB maksimum untuk WIndows XP. Dan sisakan partisi ke 2 misalnya partisi D, dan format dengan NTFS. Mengapa dibutuhkan format NTFS, nantinya bagian partisi D digunakan untuk OS Windows 7, sedangkan partisi C digunakan untuk Windows XP. Windows 7 hanya dapat di install ke partisi dengan format NTFS.
2. Install Windows XP pada partisi C harddisk anda
3. Selesai menginstall OS Windows XP ke partisi C. Tahap pertama sudah selesai, dimana computer sedah memiliki 1 OS yaitu Windows XP terinstall di partisi C.



Menginstall OS ke 2 yaitu Windows 7


Tahapnya dibawah ini. Asumsi saja, Partisi 2 diatas sudah diberi nama sebagai Drive X. Sedangkan DVD ROM anda diberikan nama drive D.

1. Masukan disk OS Windows 7, DVD ROM anda.

2. Lalu click bagian Setup.exe dari sistem Windows XP seperti tampilan dibawah ini

3. Pada layar akan muncul setup Windows 7. Pilih INSTALL NOW

4. SIstem persiapan Windows 7 akan mengcopy file dari DVD ke harddisk

5. Selesai proses Setup Copy dari Windows 7, akan ditanyakan apakah akan mengupdate langsung Windows 7 atau tidak. Pilih saja Do not get the latest Update agar tidak menganggu proses selama menginstall

6. Ini bagian TERPENTING. Jangan salah memilih atau Windows XP anda malah hilang. Pilih bagian Custom (Advanced).

7. Setelah memilih Custom akan ditampilkan pilihan untuk menginstall partisi bagi Windows 7. Seperti keterangan diatas, sebagai asumsi bahwa Drive D sudah di rubah dengan nama drive letter X. Tinggal memilih partisi ke 2 yang kosong dengan format NTFS. Catatan, Windows 7 hanya bisa di install ke partisi NTFS, tetapi tidak bisa menginstall ke partisi FAT. Clik pada partisi yang anda inginkan untuk menyimpan OS Windows 7, misalnya pada partisi X.

Proses selanjutnya berjalan seperti biasa, sampai proses install selesai dan Windows 7 menanyakan pertanyaan sederhana seperti pilihan keyboard dan area negara.



Memilih dual boot antara Windows XP dan Windows 7


Setelah Windows 7 berhasil di install ke partisi ke 2 atau partisi X, proses akhir adalah computer melakukan reboot. Maka tampilan Windows akan berubah menjadi Dual Boot, seperti gambar dibawah ini

1. Pilihan Earlier Version of Windows adalah Windows yang pertama kali anda install yaitu Windows XP.
2. Pilihan WIndows 7 adalah Windows ke 2 yang baru anda install, berada pada drive X



Mengapa teknik diatas lebih mudah digunakan


Apakah tidak repot bila menginstall seperti tahapan diatas. Teknik diatas adalah untuk mengurangi kesalahan ketika menginstall Windows ke 2 atau Windows 7 ke dalam harddisk. Selain menghindari kesalahan, cara menginstall Windows 7 dari Windows XP akan lebih cepat. Karena Windows 7 tidak memiliki pilihan roll back atau mundur ketika anda salah memilih dalam pilihan yang ada. Misalnya anda salah memilih ketika menginstall Windows 7 dari sistem BOOT DVD Windows 7. Maka computer harus di reset ulang, dan kembali menunggu untuk melakukan boot dan membaca data dari disc DVD Windows 7.



Sumber : http://obengware.com/

Tips Membuat BlackBerry sebagai Modem

Mau tau bagaimana caranya membuat BlackBerry kesayangan Anda menjadi sebuah perangkat modem?
Caranya mudah kok, tinggal setting BlackBerry dan ikuti langkah-langkah yang ada di bawah ini. Berikut merupakan tips membuat BlackBerry sebagai modem:

OS = Windows XP
Device = BlackBerry Bold 9000
(mungkin bisa untuk spesifikasi yang lain)

1. Anda harus menjalankan BlackBery Desktop Manager, lalu hubungkan komputer laptop anda dengan BlackBerry melalui kabel data yang tersedia. BlackBery Desktop Manager bisa didapat dari CD yang menyertai pembelian BlackBerry Asli, atau dapat didownload di website BlackBerry.
2. Buka Control Panel pada windows, pilih Phone and Modem Options.
3. Pada kotak Phone and Modem Options, klik tab Modem
4. Klik pada Standart Modem – COMxx. Jika anda pernah menginstal modem lain, maka pada The following modems are installed, bisa jadi tidak hanya berisi 1 modem Standart Modem. Kode COMxx adalah menerangkan nomor port COM USB yang menjadi target hubungan antara komputer / laptop dengan BlackBerry anda. Jika anda telah mencolokkan kabel data hubungan tersebut pada salah satu colokan USB pada komputer laptop anda, maka selanjutnya penggunaan modem Blackberry hanya bisa dilakukan pada colokan USB saat anda menginstal.
5. Klik tombol Properties.
6. Pada kotak dialog Standart Modem Properties yang baru muncul, klik tab Diagnostics.
7. Klik Query Modem
8. Perhatikan informasi yang muncul, jika BlackBerry anda terhubung dengan baik, maka akan muncul informasi ATxx – Research In Motion BlackBerry IP Modem. Jika anda telah menginstal banyak modem, maka informasi yang muncul pun akan banyak sesuai modem yang telah terinstal. Pastikan bahwa Research In Motion BlackBerry IP Modem ada dalam informasi tersebut.
9. Masih pada kotak dialog yang sama, klik tab Advanced. Lalu pada Extra initialization commands, tuliskan kode berikut sesuai dengan kartu provider :untuk Telkomsel :
at+cgdcont=1,”IP”,”telkomsel”untuk XL :
at+cgdcont=1,”IP”,”www.xlgprs.net”

untuk Indosat :
at+cgdcont=1,”IP”,”indosatgprs”

untuk AXIS/IM3/Smart/Esia/dll :
….. belom kuketahui
10. Klik OK

Koneksi ke Internet via BlackBerry di komputer/laptop :

1. Buka Control Panel, pilih Network Connection
2. Klik Create a new connection
3. Pada kotak dialog New Connection Wizard, pilih Connect to Internet
4. Klik Next
5. Pilih Set up my connection manually
6. Klik Next
7. Pilih Connect using a dial up modem
8. Klik Next
9. Pilih modem sesuai dengan settingan awal (diatas) tadi yaitu Standart Modem
10. Klik Next
11. Tulis untuk nama ISP (ISP Name), misalnya : My BlackBerry Modem
12. Klik Next
13. Isikan Phone Number dengan nomor *99# atau *99***1#
14. Klik Next
15. Untuk Username dan Passwoord tidak perlu diisikan.
16. Klik Next
17. Klik Finish
18. Pada Control Panel – Network Connection, icon My BlackBerry Modem (sesuai nama yang anda berikan) bisa dipindahkan atau di-send ke desktop, agar gampang ketika menggunakannya.

Menjalankan BlackBerry sebagai modem

1. Jalankan BlackBerry Desktop Manager
2. Hubungkan BlackBerry ke komputer/laptop
3. Klik icon My Blackberry Modem yang anda buat tadi
4. Klik Dial



Sumber : www.teknologinet.com

Selasa, 06 Juli 2010

Informasi setting modem yang digunakan untuk layanan Telkom Speedy

Adsl Modem SMC

Default IP: 192.168.2.1
Default password: smcadmin
Setting Bridge:

* Klik WAN
* Clik ATM PVC
* Klik VCI
* Protocol: 1483 Bridging, VLAN: Default, VPI/VCI: 8/81, Encapsulation: LLC, Qos Class: UBR, PCR/SCR/MBS: 4000/4000/10
* Klik Save Settings



Setting PPPoE:

* Klik WAN
* Clik ATM PVC
* Klik VCI
* Protocol: PPPoE, VPI/VCI: 8/81, Encapsulation: LLC, QoS Class: UBR, PCR/SCR/MBS: 4000/4000/10, IP assigned by ISP: Yes, IP Address: 0.0.0.0, Subnet Mask: 0.0.0.0, Connect Type: Always Connected, Idle Time (Minute): 5, Username: nmrspeedy@telkom.net, Password: (password dari telkom), Confirm Password: , MTU: 1492
* Klik Save Settings


Adsl Modem ZyXeL
P-660R
Default IP: 192.168.1.1
Default username: admin
Default password: 1234
Setting Bridge

* Pilih Network
* Pilih WAN
* Mode: Bridge, Encapsulation: RFC 1483, Multiplexing: LLC, VPI: 8, VCI: 81, Apply
* Pilih Maintenance
* Pilih Tools
* Restart


Setting PPPoE

* Pilih Network
* Pilih WAN
* Mode: Routing, Encapsulation: PPPoE, Username: ( nmrspeedy@telkom.net), Password: (password speedy), Service Name: Speedy, Multiplexing: LLC, VPI: 8, VCI: 81, IP Address: Obtain an IP Address Automatically, Connection: Nailed-Up Connnection, Apply
* Klik Maintenance
* Klik Tools
* Restart


Adsl Modem Shiro

Default IP: 192.168.1.1
Default username: admin
Default password: admin
Setting Bridge:

* Klik Advanced
* Klik WAN
* Klik New Connection
* Connection Name: Speedy, Type: Bridge, VPI: 8, VCI: 81, and Submit
* Save Settings
* Restart Router



Setting PPPoE:

* Pilih Advanced
* Klik WAN
* Klik New Connection
* Connection Name: Speedy, Type: PPPoE, Sharing: Enable, Encapsulation: LLC, Username: nmrspeedy@telkom.net, Password: (password dari telkom), VPI: 8, VCI: 81, and Submit
* Save Settings
* Restart Router


Adsl Modem Aztech
Default IP: 192.168.1.1
Default username: admin
Default password: admin
Setting Bridge

* Klik Advanced
* Pilih WAN
* Klik New Connection
* Connection Name: Speedy, Type: Bridge, VPI: 8, VCI: 81, and Submit.
* Save Settings
* Restart


Setting PPPoE/Router:

* Klik Advanced
* Pilih WAN
* Klik New Connection
* Connection Name: Speedy, Type: PPPoE, Sharing: Enable, Encapsulation: LLC, Username: nmrspeedy@telkom.net, Password: (password dari telkom), VPI: 8, VCI: 81, and Submit.
* Save Settings
* Restart


Adsl Modem TECOM

AR1031
Default IP: 192.168.1.1
Default username: admin
Default password: admin
Setting Bridge:

* Klik Advanced Setup
* Klik WAN
* Klik Edit
* ATM PVC Configuration, VPI=8; VCI=81, Service Category: UBR Without PCR, Next
* Connection Type Bridging, Encapsulation Mode LLC/SNAP-BRIDGING, Next
* Cheklist Enable Bridge Service, Service Name: Speedy, Next
* WAN Setup - Summary, Save
* Save/Reboot



Setting PPPoE:

* Klik Advanced Setup
* Klik WAN
* Klik Edit
* ATM PVC Configuration, VPI=8; VCI=81, Service Category: UBR Without PCR, Next
* Connection Type PPP over Ethernet (PPPoE), Encapsulation Mode LLC/SNAP-BRIDGING, Next
* Put your PPP Username: nmrspeedy@telkom.net; PPP Password: (password dari telkom); PPPoE Service Name: Speedy, Next
* Cheklist Enable WAN Service, Service Name: Speedy, Next
* WAN Setup - Summary, Save
* Save/Reboot


Modem Prolink

* Login To -> http:// 10.0.0.2
User Name: admin
Password: password
Klik . . . . OK
* Chose Configurasi WAN:
* Select Adapter: Pilih Pvc3 (Indonesia)
* Edit Field:
Bridge = Enable
Encapsulation = 1483 Bridge IP LLC
ATM VPI = 8
ATM VCI = 81
* Static IP Setting: � just blank �
IP Address = just empty
Subnet Mask = just empty
Gateway = just empty
User Name = username@telkom.com. . . . . . ( optional ) *
Password = xxxxxxxx . . . . . . . . . . . . . . . . . . .( optional ) *
* If you choose to put username & password there just double clik explorer
* If you not choose to put username & password there you have to create new connection at Network Connection
* Create New Connection (Bridge) See here..>>
* Than Next:
* * Klik Submit
* * Klik Save Configuration
* Next: Save Reboot ....


Adsl Modem D-Link

DSL-302T
Default IP: 192.168.1.1
Default username: admin
Default password: admin
Setting Bridge:

* Klik Setup
* Klik Connection
* Bridge Connection Setup. Name: Speedy; Type: Bridge; Encapsulation: LLC; VPI=8; VCI=81, Apply
* Klik Tools
* Klik System Commands, Save All, Restart



Setting PPPoE/Router:

* Klik Setup
* Klik Connection
* Bridge Connection Setup. Name: Speedy; Type: PPPoE; Username: nmrspeedy@telkom.net; Password: (password dari telkom); VPI=8; VCI=81, Apply
* Klik Tools
* Klik System Commands. Save All, Restart


adsl Modem Repotec

* Buka Internet Explorer ketik: http://192.168.1.1
* Username: admin & Password: epicrouter
* Klik: OK
* Klik WAN
* Pic Adapter: Pvc0
* Klik Submit
* Virtual Circuit = Enabled
* Bridge & IGMP = Disable
* Each region was different from another region and for Bandung vpi:8 , vci: 81
* Service Category = UBR without PCR
* Protocol/Conection type = PPPoE
* Encapsulation = LLC/Snap-Bridging
* Put Username & Password from your provider
* Klik Submit.
* Klik Save Configuration (wait till Saving configuration done.)
* put DNS: 202.134.0.155 & 202.134.2.5


Adsl Modem Dareglobal

Default IP: 192.168.1.1
Default username: admin
Default password: admin
Setting Bridge:

* Klik Advanced Setup
* Klik WAN
* Find VPI/VCI: 8/81, Klik Edit
* ATM PVC Configuration, VPI=8; VCI=81, Service Category: UBR Without PCR, Next
* Connection Type Bridging, Encapsulation Mode LLC/SNAP-BRIDGING, Next
* Cheklist Enable Bridge Service, Service Name: Speedy, Next
* WAN Setup - Summary, Save
* Save/Reboot

Setting PPPoE:

* Klik Advanced Setup
* Klik WAN
* Cari VPI/VCI: 8/81, Klik Edit
* ATM PVC Configuration, VPI=8; VCI=81, Service Category: UBR Without PCR, Next
* Connection Type PPP over Ethernet (PPPoE), Encapsulation Mode LLC/SNAP-BRIDGING, Next
* Put your PPP Username: Nomorspeedy@telkom.net; PPP Password: (password dari telkom); PPPoE Service Name: Speedy, Next
* Centang Enable WAN Service, Service Name: Speedy, Next
* WAN Setup - Summary, Save
* Save/Reboot


Adsl Modem TP-Link

Default IP: 192.168.1.1
Default username: admin
Default password: admin
Setting Bridge:

* Klik Advanced Setup
* Klik WAN
* Find VPI/VCI: 8/81, Klik Edit
* ATM PVC Configuration, VPI=8; VCI=81, Service Category: UBR Without PCR, Next
* Connection Type Bridging, Encapsulation Mode LLC/SNAP-BRIDGING, Next
* Cheklist Enable Bridge Service, Service Name: Speedy, Next
* WAN Setup - Summary, Save
* Save/Reboot



Setting PPPoE:

* Klik Advanced Setup
* Klik WAN
* Find VPI/VCI: 8/81, Klik Edit
* ATM PVC Configuration, VPI=8; VCI=81, Service Category: UBR Without PCR, Next
* Connection Type PPP over Ethernet (PPPoE), Encapsulation Mode LLC/SNAP-BRIDGING, Next
* Put your PPP Username: nmrspeedy@telkom.net; PPP Password: (password dari telkom); PPPoE Service Name: Speedy, Next
* Cheklist Enable WAN Service, Service Name: Speedy, Next
* WAN Setup - Summary, Save
* Save/Reboot


Setting Modem Articonet ACN-100R dan ACN-110

Cara melakukan setting di komputer untuk akses ke modem Articonet.
Untuk setting di komputer dilakukan sesuai dengan operating system yang dipakai di komputer pelanggan, disini yang dibahas khusus untuk Windows XP.
Lakukan network setting di PC (komputer) sbb:
a. Start � Control Panel � Network Connection
b. arahkan kursor pada Local Area Connection yang aktif, kemudian klik kanan dan pilih properties
c. kemudian pilih menu Internet Protocol (TCP/IP) dan klik 2X, maka akan muncul menu General.
d. Pilih Obtain an IP Address Automatically kemudian pilih Obtain DNS server address automatically, kemudian tekan tombol OK.
Panduan cara setting modem ADSL Speedy koneksi PPPoE.(PPPoE)
Setting modem dilakukan melalui browser dengan mengakses alamat http://192.168.1.1
Masukkan username dan password: admin/admin
Setelah masuk ke menu setting lakukan langkah berikut:
Masuk ke menu "Advanced Setup" kemudian pilih "WAN" dan klik tombol "Edit" disebelah kanan tabel WAN Masukkan nilai PVC Configuration: (masukkan nilainya sesuai wilayah TELKOM masing-masing daerah)
VPI = X
VCI = XX
Service Category = UBR Without PCR, kemudian klik tombol Next
Connection type = PPPoE
Encapsulation = LLC, kemudian klik tombol Next
Masukkan username dan password Speedy, kemudian klik tombol Next
Tandai atau kasih v untuk pilihan "Enable WAN Service", kemudian klik Next dan klik tombol Save
Setting PPPoE untuk koneksi Speedy telah selesai dilakukan
Selanjutnya klik tombol Save/Reboot
(Modem akan reboot -/+1 menit dan tunggu sampai modem normal kembali)

Berikut langkah setting modem ADSL Articonet untuk Dial-Up/Bridge.
Setting modem dilakukan melalui browser dengan mengakses alamat http://192.168.1.1
Masukkan username dan password: admin/admin
Setelah masuk ke menu setting lakukan langkah berikut:
Masuk ke menu "Advanced Setup" kemudian pilih "WAN" dan klik tombol "Edit" Masukkan nilai PVC Configuration: (masukkan nilainya sesuai wilayah TELKOM masing-masing daerah)
VPI = X
VCI = XX
Service Category = UBR Without PCR, kemudian klik tombol Next
Connection type = Bridging
Encapsulation = LLC, kemudian klik tombol Next
Tandai atau kasih v untuk pilihan "Enable Bridge Service", kemudian klik Next dan klik tombol Save
Setting Bridge untuk koneksi Speedy telah selesai dilakukan
Selanjutnya klik tombol Save/Reboot
(Modem akan reboot -/+1 menit dan tunggu sampai modem normal kembali)
Setting modem Articonet untuk koneksi Bridging sudah selesai, langkah berikutnya setting koneksi Dial-Up di PC/komputer.

Panduan instalasi Dial Up koneksi ADSL menggunakan Windows 2000:

* Klik Start, klik Setting,klik Control Panel,
* Klik Network and Dial Up Connections.
* Klik Make New Connection, klik Next,
* Klik Dial Up to the Internet
* Klik I want to setup my internet manually, klik Next
* Klik I connect through a phone line and a modem klik Next
* Pilih dan klik modem ADSL yang sesuai
* Isi username:15xxxxxxxxxx@telkom.net
* Password: xxxxxxxx
* Klik OK dan Lanjutkan sesuai perintah yang muncul
* Klik Finish

Panduan installasi Dial Up koneksi ADSL menggunakan Windows Xp:

* Klik Start, klik Setting, klik Control Panel.
* Klik Network Connection
* Klik Create a New Connection, klik Next.
* Klik Connect to the Internet, klik Next
* Klik Setup my connection manually, klik Next
* Klik Connect Using Dial Up, klik Next
* Klik modem ADSL yang sesuai, klik Next
* Isi username: 15xxxxxxxxxx@telkom.net dan Password: *******
* Confirm password: xxxxxxxx
* kemudian beri tanda v pada pilihan "Add a shortcut to the desktop screen"
* Klik Finish

Sabtu, 03 Juli 2010

TEORI KINERJA DAN BUDAYA KERJA

1. TEORI KINERJA
A. DEFINISI KINERJA
Bernardin dan Russel (dalam Ruky, 2002:15) memberikan pengertian atau kinerja sebagai berikut : “performance is defined as the record of outcomes produced on a specified job function or activity during time period. Prestasi atau kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu tertentu.
Menurut Gibson, dkk (2003: 355), job performance adalah hasil dari pekerjaan yang terkait dengan tujuan organisasi, efisiensi dan kinerja kefektifan kinerja lainnya. Sementara menurut Ilyas (1999: 99), kinerja adalah penampilan hasil kerja personil maupun dalam suatu organisasi. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personil yang memangku jabatan fungsional maupun struktural tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personil di dalam organisasi.
Pengertian kinerja lainnya dikemukakan oleh Payaman Simanjuntak (2005:1) yang mengemukakan kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut.
Menurut Irawan (2002:11), bahwa kinerja (performance) adalah hasil kerja yang bersifat konkret, dapat diamati, dan dapat diukur. Jika kita mengenal tiga macam tujuan, yaitu tujuan organisasi, tujuan unit, dan tujuan pegawai, maka kita juga mengenal tiga macam kinerja, yaitu kinerja organisasi, kinerja unit, dan kinerja pegawai. Dessler (2000:87) berpendapat : Kinerja (prestasi kerja) karyawan adalah prestasi aktual karyawan dibandingkan dengan prestasi yang diharapkan dari karyawan. Prestasi kerja yang diharapkan adalah prestasi standar yang disusun sebagai acuan sehingga dapat melihat kinerja karyawan sesuai dengan posisinya dibandingkan dengan standar yang dibuat. Selain itu dapat juga dilihat kinerja dari karyawan tersebut terhadap karyawan lainnya.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang kinerja dan prestasi kerja dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja maupun prestasi kerja mengandung substansi pencapaian hasil kerja oleh seseorang. Dengan demikian bahwa kinerja maupun prestasi kerja merupakan cerminan hasil yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang. Kinerja perorangan (individual performance) dengan kinerja lembaga (institutional performance) atau kinrja perusahaan (corporate performance) terdapat hubungan yang erat. Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan (individual performance) baik maka kemungkinan besar kinerja perusahaan (corporate performance) juga baik.
B. SYARAT PENILAIAN KINERJA
Terdapat kurang lebih dua syarat utama yang diperlukan guna melakukan penilaian kinerja yang efektif, yaitu (1) adanya kriteria kinerja yang dapat diukur secara objektif; dan (2) adanya objektivitas dalam proses evaluasi (Gomes, 2003:136).
Sedangkan dari sudut pandang kegunaan kinerja itu sendiri, Sondang Siagian (2008-223-224) menjelaskan bahwa bagi individu penilaian kinerja berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, keletihan, kekurangan dan potensinya yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karirnya. Sedangkan bagi organisasi, hasil penilaian kinerja sangat penting dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan tentang berbagai hal seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekrutmen, seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi, sistem balas jasa, serta berbagai aspek lain dalam proses manajemen sumber daya manusia. Berdasarkan kegunaan tersebut, maka penilaian yang baik harus dilakukan secara formal berdasarkan serangkaian kriteria yang ditetapkan secara rasional serta diterapkan secara objektif serta didokumentasikan secara sistematik.
Dengan demikian, dalam melalukan penilaian atas prestasi kerja para pegawai harus terdapat interaksi positif dan kontinu antara para pejabat pimpinan dan bagian kepegawaian
C. METODE PENILAIAN KINERJA
Terdapat beberapa metode dalam mengukur prestasi kerja, sebagaimana diungkapkan oleh Gomes (2003:137-145), yaitu :
1. Metode Tradisional. Metode ini merupakan metode tertua dan paling sederhana untuk menilai prestasi kerja dan diterapkan secara tidak sistematis maupun sistematis. Yang termasuk kedalam metode tradisional adalah : rating scale, employee comparation, check list, free form essay, dan critical incident. (a) Rating scale. Metode ini merupakan metode penilaian yang paling tua dan banyak digunakan, dimana penilaian yang dilakukan oleh atasan atau supervisor untuk mengukur karakteristik, misalnya mengenai inisitaif, ketergantungan, kematangan, dan kontribusinya terhadap tujuan kerjanya. (b) Employee comparation. Metode ini merupakan metode penilaian yang dilakukan dengan cara membandingkan antara seorang pegawai dengan pegawai lainnya. Metode ini terdiri dari : (1) Alternation ranking : yaitu metode penilaian dengan cara mengurutkan peringkat (ranking) pegawai dimulai dari yang terendah sampai yang tertinggi berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. (2) Paired comparation : yaitu metode penilaian dengan cara seorang pegawai dibandingkan dengan seluruh pegawai lainnya, sehingga terdapat berbagai alternatif keputusan yang akan diambil. Metode ini dapat digunakan untuk jumlah pegawai yang relatif sedikit. (3) Porced comparation (grading) : metode ini sama dengan paired comparation, tetapi digunakan untuk jumlah pegawai yang relative banyak. (c) Check list. Metode ini hanya memberikan masukan/informasi bagi penilaian yang dilakukan oleh bagian personalia. (d) Freeform essay. Dengan metode ini seorang penilai diharuskan membuat karangan yang berkenaan dengan orang/karyawan/pegawai yang sedang dinilainya. (e) Critical incident Dengan metode ini penilai harus mencatat semua kejadian mengenai tingkah laku bawahannya sehari-hari yang kemudian dimasukan kedalam buku catatan khusus yang terdiri dari berbagai macam kategori tingkah laku bawahannya. Misalnya mengenai inisiatif, kerjasama, dan keselamatan.
2. Metode Modern. Metode ini merupakan perkembangan dari metode tradisional dalam menilai prestasi kerja. Yang termasuk kedalam metode modern ini adalah : assesment centre, Management By Objective (MBO=MBS), dan human asset accounting.
• Assessment centre. Metode ini biasanya dilakukan dengan pembentukan tim penilai khusus. Tim penilai khusus ini bisa dari luar, dari dalam, maupun kombinasi dari luar dan dari dalam.
• Management by objective (MBO = MBS). Dalam metode ini pegawai langsung diikutsertakan dalam perumusan dan pemutusan persoalan dengan memperhatikan kemampuan bawahan dalam menentukan sasarannya masing-masing yang ditekankan pada pencapaian sasaran perusahaan.
• Human asset accounting. Dalam metode ini, faktor pekerja dinilai sebagai individu modal jangka panjang sehingga sumber tenaga kerja dinilai dengan cara membandingkan terhadap variabel-variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan.

2. TEORI BUDAYA KERJA
Budaya kerja diturunkan dari budaya organisasi. Budaya organisasi itu sendiri merupakan sistem nilai yang mengandung cita-cita organisasi sebagai sistem internal dan sistem eksternal sosial. Hal itu tercermin dari isi visi, misi dan tujuan organisasi. Dengan kata lain, seharusnya setiap organisasi termasuk para anggotanya memiliki impian atau cita-cita. Setiap anggota memiliki identitas budaya tertentu dalam organisasinya. Dalam perusahaan dikenal sebagai budaya korporat dimana di dalamnya terdapat budaya kerja.
Seperti dalam suatu perusahaan, cita-cita (visi) sebagai identitas organisasi, misalnya menjadikan dirinya sebagai bisnis terkemuka dengan ciri-ciri berdaya inovasi tinggi, pionir dalam bidangnya, penggunaan teknologi dan sumberdaya manusia yang tangguh, mampu beradaptasi pada lingkungan global termasuk berperan di dalam peningkatan kesejahteraan lingkungan. Untuk mencapai itu maka posisi mutu SDM karyawan menjadi sangat penting karena karyawan adalah pemeran utama dan bukan yang lain. Karena itu, dalam bekerja maka setiap karyawan hendaknya memiliki cita-cita yang berupa kehendak mengenai sesuatu yang ingin dituju dan dicapai. Sebagai tujuan antara misalnya dapat berbentuk keinginan untuk memperoleh status sosial, pengembangan karir, dan memperoleh kompensasi; Sedang sebagai tujuan akhir adalah keinginan untuk mencapai kesejahteraan sosial ekonomi yang maksimum bagi diri dan keluarganya.
Untuk mencapai cita-cita yang dikehendaki maka tiap karyawan perlu mengoptimumkan mutu sumberdayanya. Bentuk ukuran SDM karyawan yang optimum yaitu produktivitas kerja yang maksimum. Dalam konteks budaya kerja, produktivitas tidak dipandang hanya dari ukuran fisik tetapi juga dari ukuran produk sistem nilai. Karyawan unggul menilai produktivitas atau produktif adalah sikap mental: Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik daripada sekarang. Jadi kalau seorang karyawan bekerja, dia akan selalu berorientasi pada ukuran nilai produktivitas atau minimal sama dengan standar kinerja perusahaan. Dengan kata lain, bekerja produktif sudah merupakan panggilan jiwa dan disemangati dengan amanah atau komitmen tinggi sehingga menjadi bagian dari etos kerja keseharian (terinternalisasi): Tanpa diinstruksikan atasan karyawan seperti ini akan bertindak produktif. Inilah yang disebut sebagai budaya kerja.
Aktualisasi budaya kerja produktif sebagai ukuran sistem nilai mengandung komponen-komponen yang dimiliki seorang karyawan (Moeljono, 2004) yakni: (1) pemahaman substansi dasar tentang makna bekerja, (2) sikap terhadap pekerjaan dan lingkungan pekerjaan, (3) perilaku ketika bekerja, (4) etos kerja, (5) sikap terhadap waktu, dan (6) cara atau alat yang digunakan untuk bekerja. Semakin positif nilai komponen-komponen budaya tersebut dimiliki oleh seorang karyawan maka akan semakin tinggi kinerjanya, ceteris paribus. Agar budaya kerja dapat tumbuhkembang dengan subur di kalangan karyawan dan staf maka dibutuhkan pendekatan-pendekatan melalui tindakan manajemen puncak dan proses sosialisasi.
(1) Tindakan manajemen puncak
• Apa yang dikatakan manajemen puncak akan menjadi panutan karyawan.
• Bagaimana manajemen puncak berperilaku akan menunjukkan karyawan bersikap dalam berkomunikasi dan berprestasi untuk mencapai standar kinerja perusahaan.
• Bagaimana manajemen puncak menegakkan norma-norma kerja akan menumbuhkan integritas dan komitmen karyawan yang tinggi.
• Imbalan dan hukuman yang diberikan manajemen puncak akan memacu karyawan untuk meningkatkan semangat dan disiplin kerja.

(2) Proses sosialisasi
Proses sosialisasi dilakukan dalam bentuk advokasi bagi karyawan baru untuk penyesuaian diri dengan budaya organisasi. Sosialisasi dilakukan ketika mereka sedang dalam tahap penyeleksian atau prakedatangan. Tiap calon karyawan mengikuti pembelajaran sebelum diterima. Setelah diterima para karyawan baru melihat kondisi organisasi sebenarnya dan menganalisis harapan-kenyataan, antara lain lewat proses orientasi kerja. Pada tahap ini para karyawan berada dalam tahap “perjuangan” untuk menentukan keputusan apakah sudah siap menjadi anggota sistem sosial perusahaan, ragu-ragu ataukah mengundurkan diri. Ketika karyawan sudah memutuskan untuk terus bekerja, namun proses perubahan relatif masih membutuhkan waktu yang lama maka tiap karyawan perlu difasilitasi dengan pelatihan dan pengembangan diri secara terencana. Dalam hal ini, karyawan harus membuktikan kemampuan diri dalam penguasaan keterampilan kerja yang disesuaikan dengan peran dan nilai serta norma yang berlaku dalam kelompok kerjanya sampai mencapai tahap metamorfosis. Secara keseluruhan keberhasilan proses sosialisasi akan sampai pada tahap internalisasi yang diukur dari (1) produktivitas kerja, (2) komitmen pada tujuan organisasi, dan (3) kebersamaan dalam organisasi.
Hasil penelitian Harvard Business School (Kotter dan Heskett,1992) dalam Moeljono (2004), menunjukkan bahwa budaya korporat mempunyai dampak kuat terhadap prestasi kerja suatu organisasi. Ada empat alasan mengapa pengaruh itu terjadi:
(1) Budaya korporat mempunyai dampak nyata pada prestasi kerja ekonomi perusahaan dalam jangka panjang.
(2) Budaya korporat bahkan mungkin merupakan faktor yang lebih penting di dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan dalam dekade mendatang.
(3) Budaya korporat yang menghambat prestasi keuangan yang kokoh dalam jangka panjang adalah tidak jarang juga ditemukan; Budaya itu berkembang dengan mudah dan bahkan dalam perusahaan yang penuh dengan orang yang bijak dan cerdas.
(4) Walaupun sulit diubah, budaya korporat dapat dibuat untuk lebih meningkatkan prestasi.

Please make me to love You more..

I was the man in love..but it was,,
I was the man who cares..but it was,,
I'm the man who hopes,,

Please make me to love You more..
not anyone else..

untittled (first thing I got for my new song)

Sometimes..
I feel lonely..
I feel empty..
without you..

There's no one..
wanna hear me..
understand me..
yeah..no one but you..

Heaven knows..
that i miss you..
that I need you..

But, Heaven knows..
you'd better stay there..
and Heaven knows..
that I will be there..
someday..
yeah..someday..

catatan malam hari

this day i start to read again after been a long time..i have so much idea in my mind but as usual i can't write it down..just stuck in my deeply mind.,thanks to "soul to squeeze" to give me a peaceful in my mind..i wanna start but i can't walk..when the way looks like culdesac..it's beautiful when u feel unusual feeling in your heart, i don't care whether it can be hurt or not..but, so far this feeling is strange..what should i call?..love?..no?..fu*ck with love..i don't wanna be trapped anymore..it's absurd, when u don't want to accept this..as though u wanna runaway..because I'll know the end is..just waste my time, but i like it..just bother my mind but it's okay..i can feel it..well, time for the Beatles..twist and shout guy!..to tell the truth, i don't wanna rock and roll tonight, but i dont wanna slave myself with all this blind feelin'..at least, it can be make me have more spirit than before..
NOUN AND TENSES

1.NOUN CLAUSE
Noun clause adalah clause (i.e. subject dan verb) yang difungsikan sebagai noun. Noun clause dalam kalimat pada umumnya digunakan sebagai subject dan object kalimat.
Noun clause dapat diawali oleh:
• Question word atau relative pronoun baik berupa single question word maupun phrase:
• Single question word (i.e. when, how, what, ect.).
• Question word + determiner/ noun/ adjective / adverb.
• Question word + infinitive.
• Conjunction (i.e. whether dan if).
• That atau the fact that.
Sehingga pola dari noun clause adalah:
Question word/conjunction/that + subject + verb + …
A. Noun Clauses diawali dengan Question words
Dalam How to Address Questions sudah dibahas tentang penggunaan kata tanya baik dalam membuat information questions maupun dalam membuat embedded questions. Embedded questions tersebut adalah noun clause. Dalam section ini diberikan contoh tambahan untuk merefresh memori anda.
1. Single question words.
Contoh:
1. Where she is now is still unknown.
2. When they arrive is still uncertain.
3. I know what you did last summer and I still know what you did last summer are two Hollywood movies starred by Jennifer Love Hewitt. Perhatikan: dalam kalimat ini, noun clause what you did last summer menjadi object dari I know dan I still know, dan setelah digabung dengan: are two Hollywood movies starred by Jennifer Love Hewitt, menjadi subject majemuk dari kalimat.
Noun clause dapat ditempatkan diawal kalimat (sebagai subject) atau sebagai object. Jika anda ingin merubah posisi noun clause dari subject kalimat menjadi object kalimat, biasanya dibutuhkan pronoun it atau sedikit modifikasi kata. Contoh di atas menjadi:
1. It is still unknown where she is now.
2. Do you know when they arrive?
3. Two Hollywood movies starred by Jennifer Love Hewitt are I know what you did last summer and I still know what you did last summer. Karena merupakan judul movies, noun clause what you did last summer tidak perlu diputar posisinya.
Note:
a) Clause yang diawali oleh question words tertentu (i.e. when, whenever, where) juga dapat berfungsi sebagai adverbial clause.
Contoh:
1. I was reading a book when the phone rang.
2. I went to where I and my ex girlfriend had been last weekend.
3. I suddenly get nausea whenever I see his face. (nausea = mual/mau muntah).
b). Clause yang diawali oleh question words tertentu (i.e. who, whom, whose + noun) juga dapat berfungsi sebagai adjective clause. Dalam hal ini, kata tanya tersebut sebenarnya adalah relative pronoun.
Contoh:
1. I think you whom Mr. Dodi was looking for. (Saya kira kamu (orang) yang pak Dodi sedang cari-cari tadi).
2. Mr. Dodi, who is a teacher, was looking for you at school.
3. Rommy, whose book was stolen last week, just bought another new book yesterday.
Lantas, bagaimana cara membedakan apakah itu noun clause, adverbial clause, atau adjective clause? Jawabannya sederhana. Noun clause dapat digantikan dengan pronoun it, sedangkan adverbial clause dan adjective clause tidak. Noun clause menjawab pertanyaan what dan who/whom; Adverbial clause menjawab pertanyaan when, where, how (termasuk how much, how often, ect), dan why. Adjective clause (i.e. kata sifat yang berbentuk clause) menerangkan noun, dan relative pronounnya (i.e. who, that, ect.) dalam bahasa Indonesia berarti “yang“.
2. Question words + ever/soever
Kecuali how, diakhir question words dapat ditambahkan ever atau soever menjadi whenever = whensoever, whatever= whatsoever, dan seterusnya. Arti ever atau soever di sini sama, yaitu saja/pun, tinggal dikombinasikan dengan kata tanya di depannya. Sedangkan, how+ever menjadi however (i.e. adverb atau juga disebut kata transisi yang berarti namun/walapun demikian) tidak termasuk dalam kategori ini.
Contoh:
1. We will accept whatever you want us to do. (Kami akan menerima/melakukan apa saja yang kamu ingin kami lakukan).
2. Whoever can melt her feeling is a very lucky guy. (melt = meluluhkan). Be careful: guy (dibaca gae)= laki-laki, sedangkan gay (dibaca gei) = fag = homo.
3. She has agreed to wherever the man would bring her. (Dia telah setuju kemanapun pria itu membawanya pergi). Note: in speaking (informal), preposition (dalam hal ini to, etc.) biasanya diletakkan di ujung kalimat. She has agreed wherever the man would bring her to.
3. Question words + nouns
Question words + nouns yang sering digunakan antara lain: what time (jam berapa), what day (hari apa), what time (jam berapa), what kind (jenis apa), what type (tipe apa), whose + nouns (i.e. whose car, whose book, ect.), dan seterusnya.
Contoh:
1. I can’t remember what day we will take the exam.
2. As long as I am faithful, she doesn’t care what type of family I come from. (faithful = setia).
3. Do you know what time it is?
4. I don’t know whose car is parked in front of my house.
4. Question words + adjectives
Question words + adjectives yang sering digunakan antara lain: how long (berapa panjang/lama), how far (berapa jauh), how old (berapa tua/umur), ect.
Contoh:
1. Man! She still looks young. Do you know how old she actually is?
2. I am lost. Could you tell me how far it is from here to the post office?
3. What a jerk. He didn’t even ask how long I had been waiting for him.
5. Question words + determiners.
Question words + determiners yang sering digunakan adalah: how many (berapa banyak) dan how much (berapa banyak).
Contoh:
1. Is there any correlation between how good he or she is in English and how many books he or she has?
2. How much your English skill will improve is determined by how hard you practice.
6. Question words + adverbs.
Question words + adverbs yang sering digunakan adalah: how often (berapa sering), how many times (berapa kali) ect.
Contoh:
1. No matter how often I practice, my English still sucks. (Tidak memandang berapa kali saya latihan, bahasa Inggris saya masih jelek). Suck (informal verb) = jelek/tidak baik; arti suck yang lain: mengisap.
2. I don’t want my parents to know how many times I have left school early. (leave school early = bolos).
7. Question words + infinitives.
Jika question words langsung diikuti oleh infinitives, infinitives tersebut mengandung makna should atau can/could. Subject setelah question words dihilangkan.
Contoh:
1. She didn’t know what to do = She didn’t know what she should do. (Dia tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan).
2. Please tell me how to get the train station from here = Please tell me how I can get the train station from here.
3. We haven’t decided when to go to the beach = We haven’t decided when we should go to the beach.
4. Marry told us where to find her = Marry told us where we could find her.
B. Noun clauses diawali dengan whether/if
Whether bisa diikuti oleh OR/NOT bisa juga tidak; makna kalimat biasanya sama walaupun OR/NOT tidak disebutkan (ini tergantung konteks kalimat). Note: whether pelafalannya sama dengan weather (cuaca), tulisannya juga mirip. Be careful, jangan sampai tertukar.
Contoh:
1. I am not sure whether she is coming or not = I am not sure whether or not she is coming = I am not sure whether she is coming. (Saya tidak yakin apakah dia akan datang atau tidak).
2. We can’t decide whether we should go out or stay home. = We can’t decide whether to go or (to) stay home. Perhatikan, infinitives juga dapat digunakan setelah whether.
3. I am not sure whether I should take economics or law after I graduate from high school. (Saya tidak yakin apakah saya harus ngambil Ekonomi atau Hukum setelah lulus SMA nanti).
4. If you take economics, I will take economics. On the other hand, if you take law, I will take law too.
C. Noun clauses diawali dengan that/the fact that
Di sini that berarti bahwa, sedangkan the fact that berarti fakta bahwa. Sedangkan, that dalam adjective clauses berarti yang.
Contoh:
1. That she has had a PhD degree at the age of 20 surprises a lot of people = It surprises a lot of people that she has had a PhD degree at the age of 20.
2. It is the fact that the world is round = the fact that the world is round is well known.
3. It was obvious that she was very sick = The fact that she was very sick was obvious.
4. It seems that it is going to rain soon.

2. NOUN PHRASE
Noun phrases atau frase nomina adalah frase yang terdiri dari nomina atau pronomina (sebagai head) dan modifiers.

Modifiers yang biasanya menyertai nomina adalah:
- determiners (articles, demonstratives, numbers, possessives, quantifiers)
- adjectives, adjective phrases, adjective clauses
- relative clauses

Seperti halnya nomina, frase nomina juga mempunyai fungsi sebagai subjek atau objek dalam suatu kalimat. Perhatikan contoh berikut di bawah ini:

- My coach is happy.
- I like the cars over there.
- The woman who lives there is my aunt.
- Frankenstein is the name of the scientist not the monster.
- I consider Meong my favorite cat.
- Small children often insist that they can do it by themselves.
- To read quickly and accurately is John’s goal.
- Two of my guests have arrived.
- Mr. Jones spoke to Dr. James.
- My friend works with her father.

Frase nomina selalu memiliki nomina sebagai head. Dan umumnya determiners dan adjective phrases menempati posisi sebagai pre-modifiers atau pre-head. Contoh:
- the children
- happy children
- the happy children

Setelah head, diletakkan post-modifiers yang panjangnya tidak dibatasi, contoh: the dog that chased the cat that killed the mouse that ate the cheese that was made from the milk that came from the cow that...

Dalam kenyataannya, pemakaian post-modifiers sepanjang contoh di atas jarang digunakan, bahkan tidak pernah.

Head dari frase nomina tidak harus selalu nomina, bisa juga berupa pronomina (pronouns).
Contoh:
- I like coffee.
- The waitress gave me the wrong dessert.
- This is my car.

Jika yang berlaku sebagai head berupa pronomina, maka frase nomina itu umumnya memiliki head (berupa pronomina) itu saja. Hal ini karena pronomina tidak memerlukan determiners atau adjectives sehingga pre-modifiers tidak diperlukan. Tetapi, beberapa pronomina, memungkinkan untuk ditambahkan post-modifiers.
[Those who arrive late] cannot be admitted until the interval.

Begitu juga numbers, dapat menempati posisi sebagai head dari frase nomina.
[Two of my guests] have arrived.
[The first to arrive] was John.




TENSES

Tenses berkaitan erat dengan time (waktu), walaupun sebenarnya time tidak sama dengan waktu. Karena tenses adalah bentuk gramatikal kata kerja yang menunjukkan kegiatan (yaitu apakah suatu kegiatan itu sudah, sedang, atau mungkin sedang dikerjakan dan akan masih terus berlangsung dalam suatu waktu tertentu).
Dengan kata lain, tenses adalah perubahan bentuk kata kerja dengan adanya perubahan keteranga waktu.

1. Simple Present Tense
Pola : (+) S + Verb1 (s/es) + Complement
(-) S + Do not/ Does not + Verb1 + Complement
(?) Do/ Does + S + Verb1 + Complement

Penggunaan:
a. Untuk menyatakan kegiatan, kejadian atau peristiwa yang dilakukan berulang-ulang; jadi sudah merupakan kebiasaan (custom and habitula action).
• I get up early every morning.
• She works at the bank everyday.
Kebiasaan ini pada umumnya ditandai dengan keterangan (adverb of frequency) seperti: usually, often, sometimes, seldom, rarely, always, generally, ever, never, etc.
• My teacher always arrives at school on time.
• I usually take a bath at six every morning.
b. Untuk menyatakan kebenaran umum (general truth).
• The sun rises in the east and sets in the west.
• A week has seven days.

2. Present Progressive Tense
Pola : (+) S + Is/ Am/ Are + Verb-ing + Complement
(-) S + (Is/ Am/ Are) not + Verb-ing + Complement
(?) (Is/ Am/ Are) + S + Verb-ing + Complement
Penggunaan:
a. Untuk menyatakan kegiatan, peristiwa yang sedang dilakukan pada waktu sekarang, biasanya ditandai dengan: now, at this time, at this moment, at the present, etc.
• She is studying English now.
• Look! The man is climbing a tree.
• They are playing football in the field.
b. Untuk menyatakan suatu kegiatan, peristiwa, atau kejadian yang akan terjadi di masa yang akan datang dalam waktu dekat (near future) terutama yan menyangkut kata kerja: go, come, do walk, do, run.
• My parents are arriving from Bandung next week.
• I am working tomorrow.

3. Present Perfect Tense
Pola : (+) S + Have/ Has + Verb3 + Complement
(-) S + (Have/ Has) not + Verb3 + Complement
(?) Have/ Has + S + Verb3 + Complement
Penggunaan:
a. Untuk menyatakan peristiwa yan sudah dilakukan dan masih sedang berlangsung sekarang. Kata keterangan waktu since dan for sering sigunakan dalam tenses ini.
• We have already finished our work.
• He has gone to Paris several times.
• I have invited you to the party.

4. Present Perfect Progressive Tense
Pola : (+) S + Have/ Has + Been + Verb-ing + Complement
(-) S + (Have/ Has) not + Been + Verb-ing + Complement
(?) Have/ Has + S + Been + Verb-ing + Complement
Penggunaan:
a. Perbedaan antara Present Perfect Tense dan Present Perfect Progressive Tense terletak pada masalah penekanan suatu peristiwa atau kegiatan, yaitu Present Perfect Tense menitikberatkan pada hasil atau terlaksananya suatu kegiatan, sedangkan Present Perfect Progressive Tense menitikberatkan pada kelangsungan atau proses suatu kegiatan, kejadian atau peristiwa.
• She has been watching TV since 4 o'clock.
• I have been waiting for my friend for two hours.

5. Simple Past Tense
Pola : (+) S + Verb2 + Complement.
(-) S + Did not + Verb1 + Complement
(?) Did + S + Verb1 + Complement
Penggunaan:
a. Untuk Menyatakan peristiwa, kegiatan, atau kejadian yang dilakukan pada waktu tertentu pada waktu lampau. Tense ini biasanya diiringi kata keterangan waktu (adverb of time) seperti: yesterday, the day before yesterday, last night, a week ago, etc.
• We heard the news some times ago.
• He bought a book yesterday.
• I slept at my grandma's house last night.

6. Past Progressive Tense
Pola : (+) S + Was/ Were + Verb-ing + Complement
(-) S + (Was/ Were) not + Verb-ing + Complement
(?) Was/ Were + S + Verb-ing + Complement
Penggunaan:
a. Untuk menyatakan peristiwa yang sedang berlangsung pada saat peristiwa lain terjadi di masa lampau.
• I was studying when you came last night.
• While I was going to school yesterday, I saw her.
• She was watching TV when her father arrived.

7. Past Perfect Tense
Pola : (+) S + had + Verb3 + Complement
(-) S + had not + Verb3 + Complement
(?) Had + S + Verb3 + Complement
Penggunaan:
a. Untuk menunjukkan suatu kegiatan, kejadian atau peristiwa yang sudah selesai dituntaskan di masa lampau sebelum suatu kejadian, kegiatan, atau peristiwa lain terjadi.
• When I had finished writing. I went home.
• You had Studied English before you moved to New York.
• She had visited her Japanese relatives once in 1993 before she moved in with them in 1996.

8. Present Future Tense
Pola : (+) S + Will/ Shall + Verb1 + Complement
S + Be going to + Verb1 + Complement
(-) S + Will/ Shall + Verb1 + Complement
S + Be (not) going to + Verb1 + Complement
(?) Will/ Shall + S + Verb1 + Complement
S + Be going to + Verb1 + Complement
Penggunaan:
a. Untuk menunjukkan suatu kegiatan, kejadian, atau peristiwa yang akan terjadi atau akan dilakukan di waktu yang akan mendatang. Tense ini biasanya diiringi keteranag waktu: tomorrow, next week, next month, two days later, etc.
• He will go for a picnic tomorrow.
• We shall come to your house next week.
• I am going to buy a book toninght.

9. Present Future Progressive Tense
Pola : (+) S + Will be + Verb-ing + Complement
S + Be going to + Verb-ing + Complement
(-) S + Will (not) be + Verb-ing + Complement
S + Be (not) going to + Verb-ing + Complement
(?) Will + S + be + Verb-ing + Complement
Be + S + going to + Verb-ing + Complement
Penggunaan:
a. Tense yang satu ini berbicara tentang suatu peristiwa yang “Sedang Terjadi” juga sebagaimana Present Progressive Tense, tetapi bedanya dalam Future Continuous Tense maka “Sedang” nya itu bukan sekarang melainkan besok, akan datang, nanti.
• You will be waiting for her when her plane arrives tonight.
• You are going to be waiting for her when her plane arrives tonight.
• I will be watching TV when she arrives tonight.